Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
Dalam kamus hidupnya tidak terdapat kata-kata yang menaburkan benih kebencian diantara manusia, seperti: "saya punya" dan "engkau punya". Miliknya menjadi juga milik orang miskin. Ketenangan jiwanya tidak pernah terganggu oleh kecemasan akan harta benda duniawi; hatinya tiada pernah ke sana.
Segenap umat dan para imam termasuk Militiades dengan suara bulat memilih Sesilianus karena ia dikenal sebagai imam yang setia pada iman yang benar, agama Katolik dan Apostolik. Namun kaum Donatista beranggapan bahwa Sesilianus adalah pendosa besar karena sudah meyangkal iman Kristen sewaktu terjadi penganiayaan terhadap umat Kristen sehingga tidak layak diangkat sebagai uskup.
Dua puluh tiga tahun terakhir hidupnya, ia bertapa di puncak gunung Annaya. Ia tekun berdoa, selalu sendirian dan bekerja keras di kebun serta tidak banyak bicara. Ia hanya makan sekali sehari dan itupun tidak sampai kenyang. Tubuhnya hanya dibelit selembar kain untuk melawan panas dan dinginnya udara yang tidak kenal kompromi. Suatu hari halilintar menyambar kapelnya dan mengoyakkan jubah yang dikenakannya. Namun aneh, Sarbel yang sedang berdoa itu tidak terkena sedikitpun dan terus berdoa dengan tenang.
ia mendapat pendidikan yang baik namun ia juga tergoda oleh kegilaan gadis-gadis remaja yang jatuh cinta kepadanya. Untunglah, dalam kegelisahannya itu ia minta nasehat kepada seorang pertapa wanita. Sang pertapa saleh itu menasehati dia agar berani meninggal-kan godaan-godaan itu dengan meninggalkan negeri-nya.
Yosafat adalah seorang uskup yang saleh dan keras terhadap dirinya sendiri, tapi murah hati terhadap sesamanya. Ia seorang rasul yang rajin, terutama giat dalam usaha untuk menciptakan persatuan gereja. Hasilnya nyata: Rusia pulih kembali pada ikatan cinta kasih Kristus di bawah pimpinan wakilNya, Sri paus di Roma. Banyak orang memusuhinya karena iri hati terhadap semua usahanya itu. Meskipun demikian ia tidak takut bahkan bersedia mempertaruhkan nyawanya demi persatuan Gereja.
Hyasintus bersama Seslaus, meskipun sudah lama bekerja sebagai imam, bersedia menjalani lagi masa novisiat untuk melatih diri dan membentuk diri mengikuti semangat Ordo Pengkotbah dan semua keutamaan Kristen yang diperjuangkan ordo itu. Setelah mereka mengikrarkan kaul-kaul kebiaraan, Hyasintus dan Seslaus diutus ke Eropa Utara sebagai misionaris Dominikan pertama di wilayah itu.
Di bawah pimpinannya, orang-orang miskin itu berarak menuju kediaman Prefek Roma. Kepada penguasa Roma itu, Laurensius berkata: "Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan peliharalah mereka dengan sebaik-baiknya !"