Laurensius termasuk salah satu dari ketujuh diakon agung yang bekerja membantu Sri Paus di Roma. Oleh Paus Sixtus II(257-258),Laurensius ditugaskan mengurus harta kekayaan Gereja dan membagi-bagikan derma kepada fakir miskin di seluruh kota Roma. Ia juga melayani Sri Paus dalam setiap upacara keagamaan.
Ketika Paus Sixtus ditangkap oleh serdadu-serdadu Romawi, Laurensius bertekad menemani dia sampai kematiannya. Kepada Paus, ia berkata: "Aku akan menyertaimu ke mana saja engkau pergi. Tidaklah pantas seorang imam agung Kristus pergi tanpa didampingi diakonnya.." Sixtus terharu mendengarnya dan berkata: "Janganlah sedih dan menangis, anakku ! Aku tidak sendirian. Kristus menyertai aku. Dan engkau, tiga hari lagi, engkau akan mengikuti aku ke dalam kemuliaan surgawi."
Ramalan Sixtus itu ternyata benar-benar terjadi. Prefek kota Roma, yang tahu bahwa Gereja mempunyai sejumlah besar kekayaan, mendapat laporan bahwa Laurensius-lah yang mengurus semua kekayaan itu. Karena itu, Laurensius segera dihadapkan pada penguasa Roma itu. Ia dibujuk agar secepatnya menyerahkan semua kekayaan Gereja. Dengan tenang Ia menjawab: "Baiklah, tuan ! Dalam waktu tiga hari akan kuserahkan semua kekayaan ini kepadamu". Ia dibiarkan kembali ke kediamannya.
Ia segera mengumpulkan orang-orang miskin dan membagi-bagikan kekayaan Gereja kepada mereka. Di bawah pimpinannya, orang-orang miskin itu berarak menuju kediaman Prefek Roma. Kepada penguasa Roma itu, Laurensius berkata: "Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan peliharalah mereka dengan sebaik-baiknya !"
Tindakan dan kata-kata Laurensius ini dianggap sebagai olokan dan penghinaan terhadap penguasa Roma. Karena itu, ia ditangkap dan dipanggang hidup-hidup di atas terali besi yang panas membara. Laurensius tidak gentar sedikitpun menghadapi hukuman ini. Setelah separuh badannya bagian bawah hangus terbakar, ia berkata: "Sebelah bawah sudah hangus, baliklah badanku agar seluruhnya hangus !" katanya dengan sinis kepada para algojo yang menyiksanya. Ia akhirnya menghembuskan nafasnya di atas pemanggangan itu sebagai seorang ksatria Kristus.
Kisah-kisah kemartirannya kita ketahui dari tulisan St.Agustinus. Di sana dikatakan bahwa orang-orang yang berdoa dengan perantaraan Laurensius, terkabul doanya. "Karunia-karunia kecil diberikan kepada orang-orang yang berdoa dengan perantaraan Laurensius supaya mereka terdorong untuk memohon karunia yang lebih besar, yaitu cinta kasih kepada sesama dan kesetiaan kepada Kristus" Demikian kata St. Agustinus dalan salah satu tulisannya. Pestanya: 10 Agustus. (Ursula)