Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
Kesalehan hidup Fransiskus dibalas Tuhan dengan menganugerahkan kepadanya kemampuan membuat mukjizat dan meramal. Banyak orang mengenal dia sebagai pertapa yang saleh dan sering datang kepada-nya meminta bimbingan dan doanya.
Pada tahun 432 mendaratlah ia di Irlandia, negeri yang masih kafir itu. Di sana ia berkhotbah dengan semangat penuh wibawa. Suaranya menggetarkan para dukun dan kepala suku, sehingga membuat rakyat per-caya dan bertobat,
Loisa meninggalkan cara hidup kaum elite dan mencurahkan seluruh tenaganya pada perbuatan amal. Kelompoknya berhasil memperbaharui jaman duniawi itu ke arah jaman baru: amal-kasih. Kelompok kaum putrinya yang bekerja giat itu segera diberi biara yang mula-mula terkenal dengan nama 'Fille de Charite' (Putri Kasih). Sampai kini nama Indonesianya: Suster-suster Putri Kasih (PK).
Setelah itu Perpetua dan Felisitas minta dipermandikan. Karena itu mereka ditangkap dan dipenjarakan lagi. Suatu pengorbanan yang berat, Perpetua harus meninggalkan bayinya di rumah sedangkan Felisitas terpaksa melahirkan anaknya di penjara.
Kasimirus sangat dipengaruhi oleh pengajaran dan teladannya. Sejak kecil ia sudah sangat beribadah, penuh kebaktian dan laku tobat. Ia suka tidur di tanah dan menggunakan sebagian waktu malamnya untuk berdoa dan meditasi; terutama merenungkan sengsara Kristus. Pakaiannya sederhana terutama dari bulu. Hidupnya selalu terasa di hadapan Allah; tampak cerah, tenang dan gembira serta menyenangkan semua orang. Cintanya kepada Tuhan nampak dalam kemurahannya kepada kaum miskin. Ia menggunakan semua miliknya untuk meringankan penderitaan mereka.
Pada saat Hari Raya Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus 1855, diadakan perarakan patung Bunda Maria mengelilingi kota Spoleta. Uskup Agung kota Spoleta sendiri yang membawa patung itu. Saat itu Fransiskus mendengar suara panggilan Bunda Maria: "Fransiskus, engkau tidak diciptakan untuk dunia ini, tetapi untuk menjalani kehidupan bakti kepada Allah di dalam biara". Fransiskus mendengar suara itu dengan takut. Ia merenungkan kata-kata Bunda Maria itu dengan hati terharu. Semenjak saat itu, tumbuhlah keinginannya untuk masuk biara. Kemudian ia melamar masuk Kongregasi Imam-imam Passionis. Di dalam Kongregasi Passionis inilah ia mengganti namanya dengan Gabriel.
Flavianus dihadapkan lagi pada bidaah yang diajarkan Eutyches, seorang pertapa. Eutyches menyangkal adanya kodrat Yesus Kristus yang ilahi sekaligus manusiawi. Flavianus bereaksi keras terhadap ajaran bidaah ini. Ia segera mengadakan satu sinode di Konstantinopel pada tahun 448 untuk mengekskomunikasikan Eutyches. Sri Paus Leo I mendukung Flavianus dengan mengirimkan sepucuk surat dogmatik yang berisi penjelasan tentang kodrat Yesus, yang sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, seperti diwariskan para rasul.