ST. KASIMIRUS

( 14-03-2016 )

Sebagian besar penduduk Polandia beragama Katolik. Mereka terus berjuang melawan rezim pemerintahan komunis. Mereka mempunyai tradisi iman yang kuat di bawah pahlawan pelindungnya St. Kasimirus sang patriot muda. Ia memberi kekuatan iman dan harapan kepada bangsanya. Kasimirus lahir di Krakow, Polandia Selatan pada tanggal 5 Oktober 1458, merupakan putera ke 3 dari 13 putera Kasimir IV, raja Polandia. Ibunya bernama Elizabeth dari Austria, puteri Raja Albertus II. Kasimirus bersama dua saudaranya: Ladislaus dan Yohanes mempunyai pembimbing pribadi yang amat terkenal dan suci yaitu ahli sejarah dan hukum yang bernama Dugosz.
Kasimirus sangat dipengaruhi oleh pengajaran dan teladannya. Sejak kecil ia sudah sangat beribadah, penuh kebaktian dan laku tobat. Ia suka tidur di tanah dan menggunakan sebagian waktu malamnya untuk berdoa dan meditasi; terutama merenungkan sengsara Kristus. Pakaiannya sederhana terutama dari bulu. Hidupnya selalu terasa di hadapan Allah; tampak cerah, tenang dan gembira serta menyenangkan semua orang. Cintanya kepada Tuhan nampak dalam kemurahannya kepada kaum miskin. Ia menggunakan semua miliknya untuk meringankan penderitaan mereka. Di samping itu ia sangat berbakti kapada Bunda Maria. Sering ia mengucapkan Hymne 'Omni die Mariae' (Sepanjang hari berbicara kepada Maria), sehingga secarik doa itu dimakamkan bersamanya. Meskipun tidak suka, namun demi taat kepada ayahnya, pada tahun 1470 ia terpilih sebagai raja Hungaria, sebagai pengganti Mathias Lorvinus yang tidak disukai rakyat. Ia memimpin serdadunya ke perbatasan Hungaria untuk berperang dengan raja dan tentara Hungaria. Tetapi akhirnya ia yakin bahwa usahanya itu tidak adil dan ternyata banyak serdadunya yang melarikan diri maka ia pulang ke Polandia. Ayahnya amat marah lalu memasukkannya ke dalam penjara selama 3 bulan.
Kasimirus kembali hidup untuk belajar dan berdoa. Sejauh mungkin ia menghindari dunia politik. Namun pada tahun 1483 ia terpaksa menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah dengan amat bijaksana dan adil sehingga mendapat julukan 'Pembawa Damai'. Pernah ia diminta untuk menikah dengan puteri  Raja Frederik III namun ia menolaknya kerena sudah berikrar untuk hidup selibat. Hidup kerasnya tidak dapat menolong lagi sakit paru-parunya sehingga terpaksa ia mati muda, pada usia 23 tahun, pada tanggal 4 Maret 1484, di Grodno. Jenasahnya dimakamkan di Vilna. Sampai kini peninggalannya masih tersimpan di gereja St. Stanislaus. Banyak mukjizat terjadi di makamnya. Ia dinyatakan sebagai santo pada tahun 1521 dan pesta namanya dirayakan setiap tanggal 4 Maret. (Ursula)