Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
Doa singkat yang tulus ini terkabulkan. Tak lama kemudian ia dapat meloloskan diri dari penjara itu dan melarikan diri. Tatkala kedamaian telah kembali meliputi seluruh kota, Hieronimus diangkat sebagai Wali Kota Kastelnuovo pada tahun 1511. Tujuh tahun kemudian ia ditahbiskan menjadi imam.
Brigida dibesarkan dan dididik menjadi orang Kristen. Setelah dewasa ia bercita-cita menjadi biarawati. Namun keinginannya ini mendapat banyak rintangan. Pertama-tama karena pada waktu itu belum ada biara khusus untuk para wanita. Lagi pula wanita budak belian dan anak-anaknya tidak mempunyai hak apapun bahkan sering kali mereka tidak diperkenankan mengikuti ibadat.
"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan kamu menghalangi mereka sebab orang seperti inilah memiliki kerajaan Surga" (Mat.19:14) Don Bosco menyayangi anak-anak sebab mereka memancarkan sikap ketergantungan yang menimbulkan belas kasihan. Kita harus bersikap seperti anak-anak yaitu merasa tergantung kepada Tuhan.
Ketika seorang pemuda, bernama Sempronius ber-kunjung ke penjara dan berkata: "Menikahlah dengan aku maka engkau akan kuselamatkan!" Tetapi Agnes men-jawab: "Maaf, saya sudah punya kekasih. Ia mencintai aku dan akupun cinta kepadaNya!" Maka spontan pemuda itu bertanya: "Siapakah dia itu?" "Dialah Yesus Kristus", jawab Agnes. Jawaban itu sangat menyingung hati Sempronius dan teman-temannya. Mereka membakar Agnes. Namun berkat pertolongan-Nya, api tak mampu membakarnya, demikian pula ketika mereka mau menodainya.
Pada usia 20 tahun, ketika ia membaca Kitab Suci terkesan dengan teks: "Jika engkau ingin menjadi sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikan kepada fakir miskin, lalu ikutilah Aku" (Mat.19:21). Ia tidak sangsi lagi; ia meninggalkan sekolah dan rumahnya lalu pergi kepadang gurun. Semua miliknya didermakan kepada fakir-miskin. Kemudian ia bertapa di gurun Thebias, mengikuti bimbingan seorang tua.
"Kita orang Kristen tidak boleh membalas dendam kepada siapa saja yang memperlaku-kan kita semena-mena. Biarlah Tuhan yang bertindak atas orang itu. Tuhan lebih mengetahui cara yang tepat untuk membetulkan apa yang salah pada hamba-hambaNya. Oleh karena itu, biarkanlah Tuhan yang bertindak atas orang itu. Jikalau saya menyakiti imam itu, tentu saja saya akan kehilangan pahala yang disediakan Tuhan bagiku. Selain itu, tentu saja hal itu akan menjadi batu sandungan bagi umatku."
Mendengar perintah Gubernur Venustian, Sabinus tampil ke depan seolah-olah hendak menyembah patung dewa Yupiter. Ia menyentuh patung itu dengan jarinya dan patung itu sekonyong-konyong hancur berkeping-keping dan berserakan. Semua orang yang hadir di situ tercengang keheranan. Melihat keajaiban itu, Venustian marah dan segera memerintahkan agar tangan Sabinus dipotong. Sementara itu imam-imamnya disiksa hingga mati.