Brigida lahir di Umeras, Kildare, Irlandia pada tahun 453. Ayahnya, Dubthach, adalah seorang pangeran yang masih kafir. Sedangkan ibunya, Borcessa adalah seorang budak belian yang sudah menganut agama Kristen. Brigida dibesarkan dan dididik menjadi orang Kristen. Setelah dewasa ia bercita-cita menjadi biarawati. Namun keinginannya ini mendapat banyak rintangan. Pertama-tama karena pada waktu itu belum ada biara khusus untuk para wanita. Lagi pula wanita budak belian dan anak-anaknya tidak mempunyai hak apapun bahkan sering kali mereka tidak diperkenankan mengikuti ibadat.
Meskipun demikian, keinginannya tidak terpatahkan oleh rintangan-rintangan tersebut. Ia berusaha mendirikan sebuah biara khusus untuk para wanita di Kildare. Ia berhasil membujuk ayahnya untuk memberinya status sebagai wanita bebas (bukan lagi budak). Ternyata ia menjadi seorang biarawati yang luar biasa. Ia bersemangat tinggi dan rajin dalam karyanya, kuat ingatannya, ramah dan trampil. Ia dapat bergaul dengan siapa saja dan siap menolong orang-orang yang datang kepadanya, bahkan menerima mereka di dalam biaranya. Dengan demikian ia tidak lagi hidup sendirian di dalam biara. Ia memusatkan perhatiannya pada para penderita kusta dan budak belian.
Di samping itu, ia juga memulai usaha di bidang pendidikan. Conleth, seorang imam, di-percayakan memimpin sekolahnya di Kildare. Sekolah ini semenjak awal menjadi terkenal sebagai sebuah sekolah ketrampilan. Di kemudi-an hari, setelah Brigida wafat pada tahun 523, sekolah ini dibagi menjadi dua, yang satu untuk pria dan yang lain untuk wanita. Hal ini ini menampakkan suatu keistimewaan pada saat itu.
Penghormatan kepada Santa Brigida masih berlangsung hingga sekarang. Di Irlandia, Santa Brigida dikenal sebagai salah satu Orang Kudus terkenal selain Santo Patrik dan Columba. Ia dihormati sebagai pelindung negara Irlandia, dan tokoh teladan bagi para petani, artis, dan pelajar. Pesta Santa Brigida kita peringati setiap tanggal 1 Pebruari. (Ursula)