ST. BONAVENTURA

( 14-07-2019 )

Bonaventura lahir sekitar tahun 1218 di Bagnoreggio, Italia Tengah. Bak permata juwitanya Gereja, jarang ada orang yang dikaruniai keserasian sedemikian antara pengetahuan dan kesucian diri seperti  Bonaventura. Dikisahkan, sewaktu kecil ia jatuh sakit berat dan ibunya membawanya menemui St. Fransiskus Asisi. Fransiskus meramalkan akan terjadi hal-hal besar pada anak itu. Ia memberikan berkatnya dan berseru: "O, bonaventura", artinya: "Betapa baik kejadian ini". Kata-kata ini kemudian diabadikan sebagai nama anak itu.

Ketika meningkat dewasa, Bonaventura masuk Ordo Saudara-saudara Dina Fransiskan. Ia dikirim belajar filsafat dan teologi di Universitas Paris. Baginya, belajar berarti berdoa sehingga ia terus menerus merenung. Kalau orang bertanya dari mana ia mendapatkan kepandaiannya, ia menunjuk salib Yesus: "Dari Dia ! Saya mempelajari Yesus yang disalibkan". Ia terus memelihara kesegaran otak dan kesehatannya agar dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh demi mengabdi kepada pengetahuan suci.

Setelah ditahbiskan menjadi imam, ia senantiasa mengucurkan air mata setiap kali naik ke altar karena begitu mendalam rasa hormatnya akan peristiwa salib Yesus. Pada usia 35 tahun ia diangkat menjadi pemimpin tertinggi Ordo Fransiskan dan karena bijaksana, ia terus terpilih memimpin hingga sembilan kali. Ia berjuang keras mengusahakan persatuan diantara pengikut Fransiskus yang kadang cepat panas hati karena perbedaan paham dalam hal penghayatan kemiskinan. Ia juga menertibkan berbagai kebiasaan salah yang sudah menyusup masuk ke dalam Ordo Fransiskan.

Ia mengutus saudaranya untuk mewartakan Yesus yang tersalib ke Afrika, India dan bahkan ke Mongolia.  Dalam usia 52 tahun ia diangkat menjadi Kardinal. 

Bonaventura yang bergelar doktor banyak menulis karya-karya yang sangat mendalam isinya. Beberapa ungkapan yang menjadi pedoman hidupnya: "Ketakutan akan Allah merintangi seseorang untuk menyukai hal-hal yang fana, yang mengandung benih-benih dosa", "Kesombongan biasanya menggilakan manusia, karena ia diajar untuk meremehkan apa yang sangat berharga seperti rahmat dan keselamatan dan menjunjung tinggi apa yang seharusnya dicela seperti kesia-sia-an dan keserakahan".

Bonaventura meninggal pada tahun 1274, ketika ia bersama St. Thomas Aquinas kawan kelasnya sedang menghadiri Konsili Lyon.  Ia dikenal sangat berjasa dalam usaha menyatukan kembali Gereja Ortodoks Yunani dan Gereja Latin Roma. Pestanya: 15 Juli. (Ursula)