Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
akhirnya ia berkata: "Ya, saya rela melakukan apa yang dikehendaki Tuhan dari padaku." Setelah dibebaskan dari penjara, Yohanes rela meninggal-kan segalanya termasuk istrinya yang belum pernah digauli-nya dan masuk biara Fransiskan pada usia 30 tahun.
Ia jatuh sakit keras dan selama empat hari koma. Kemudian selama tiga tahun ia lumpuh. Dalam penderitaan itu, ia banyak berdoa dan bersamadi sehingga hidup rohaninya berkembang pesat. Ia dikaruniai banyak rahmat sehingga sering meng-alami ekstase dan ini membuat hatinya dipenuhi semangat cinta ilahi.
ia menjadi sekretaris pribadi Sri Paus Martinus I (649-655), sambil belajar hukum dan tata cara liturgi Romawi. Setelah selesai, ia kembali ke Lyon dan menetap di sana selama tiga tahun sambil melancarkan perlawanannya terhadap adat istiadat dan liturgi Keltik.
Dalam kondisi kesehatan yang makin menurun dan pendangan mata yang makin kabur, ia menyusun karyanya yang besar 'Gita Sang Surya'. Salah satu kidung di dalamnya memuat tentang 'keindahan saling mengampuni' dan berhasil mendamaikan Uskup dan penguasa Asisi.
Ketika ibunya Paula meninggalkan segala-galanya dan berangkat ke Palestina untuk mengurbankan hidupnya demi Kristus dan kepentingan sesama, Eustakia menemaninya. Ia mau menjadi seperti ibunya dalam hal pengabdian kepada Kristus dan sesama.
Ia seorang imam yang saleh dan bijaksana. Namun terpilihnya dirinya sebagai Paus tidak menyelesaikan semua masalah yang melanda Gereja. Gereja terus saja dirongrong baik dari luar maupun dari dalam.
Kotbahnya sungguh tepat dan mengena, tegas dan terus terang. Sabda Tuhan diterapkannya secara tepat sesuai situasi kehidupan susila umat. Oleh karena itu, ia dibenci oleh pembesar-pembesar kota dan uskup lain-nya. Program pembaharuannya ditentang keras.