Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
Ia dikaruniai stigmata tapi atas permohonannya, stigmata itu tidak terlihat oleh orang lain selama hidupnya. Setelah ia meninggal, stigmata itu baru terlihat di badannya secara jelas. Katarina mempunyai karisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia berhasil membawa kembali banyak pendosa ke jalan Tuhan, termasuk mendamaikan raja-raja dengan Gereja. Semuanya itu dilihatnya sebagai anugerah Tuhan.
Tarbula dengan tegas mengatakan bahwa: "Janganlah berencana jahat terhadap aku. Aku telah menjadi mempelai Kristus, Tuhanku. Tak akan pernah aku menerima cintamu itu: bagaimanakah mungkin aku memilih kematian yang kekal hanya untuk menyelamatkan nyawaku dan hidupku yang sementara ini?"
Ia dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya. Hidup sebagai seorang rahib tetap dipertahankannya. Baginya, doa merupakan senjata ampuh untuk menghadapi segala rintangan dan masalah. Tempat tidurnya dialasi dengan jerami kasar. Penderitaan Kristus direnungkannya setiap hari disertai dengan doa rosario. Kemenangan umat Kristen atas Angkatan Laut Turki dalam perang salib di Lavanto, diperoleh berkat doa rosario dari seluruh umat Katolik di seluruh dunia.
Dismas telah menjalani hidup jahat dan kekerasan, tetapi mengalami mati yang suci berkat pertobatannya. Bahkan ia mendapat martabat tinggi, boleh mati di sebelah kanan Yesus pada hari Jumat Agung. Ia juga menjadi pelindung para hukuman dan pemimpin penguburan.
Yusuf adalah pria yang luar biasa, peka terhadap panggilan Allah dan bertanggung jawab besar pada tugasnya sebagai Bapa Asuh Yesus. Pada masa kecil Yesus, ia sering muncul dalam cerita bersama Maria.
Dalam buku 'Pengakuan-nya' ia mengatakan bahwa missinya ke Irlandia bukan dari kepandaian manusiawi, tetapi dari utusan Illahi. Keberhasilan satu-satunya yang menandai dia adalah menjadi salah seorang missionaris terbesar sepanjang waktu.
Hukuman mati yang dijatuhkan kepada mereka adalah dibunuh oleh binatang buas dalam suatu pertunjukan di arena. Ketika memasuki arena pembantaian mereka berseru: ''Kalian menghukum kami, tapi Tuhanlah yang akan menghukum kalian!''