Santo Yusuf hanya kita kenal dari Injil, lebih-lebih Injil Lukas. Ia berasal dari keturunan raja Daud. Disebutkan sifat santo Yusuf sebagai yang benar (jujur, saleh, murni, tulus), satu kata itu dalam hidup rohani mengandung arti yang luas dan dalam; suatu sikap terbuka bagi Tuhan; tanggung jawab besar dan lurus di hadapan Allah. Itu terbukti ketika ia dipertunangkan dengan Maria, dan diketahui bahwa Maria sudah mengandung sebelum menikah. Maka Yusuf dengan diam-diam mau melarikan diri, supaya tidak memalukan Maria. Tetapi rencana itu dicegah oleh Tuhan dalam mimpi, karena anak yang dikandung Maria itu berasal dari Roh Kudus, yaitu Yesus.
Ternyata Yusuf adalah pria yang luar biasa, peka terhadap panggilan Allah dan bertanggung jawab besar pada tugasnya sebagai Bapa Asuh Yesus. Pada masa kecil Yesus, ia sering muncul dalam cerita bersama Maria. Ia bersama Maria pergi ke Yerusalem mengikuti cacah jiwa, di sana Maria melahirkan Yesus di kandang hewan di Betlehem. Kemudian ia diperingatkan Tuhan dalam mimpi supaya mengungsikan Yesus ke Mesir, menghindari pembunuhan bayi yang dilakukan oleh Herodes. Dan ketika Herodes wafat, mereka kembali ke Nasaret. Keluarga suci itu nampaknya kurang mampu; ternyata ketika mereka harus mempersembahkan Yesus di Bait Allah, untuk menggenapi Hukum Taurat, mereka hanya bisa mempersembahkan 2 ekor burung merpati bukan domba atau lembu. Cobaan lain yang mereka hadapi ketika Yesus berumur 12 tahun dan meng-hilang di bait Allah Yerusalem. Mereka bersusah payah mencarinya, dan ketika menemukan-Nya, Yesus menjawab dengan tenangnya: "Mengapa Engkau mencari Aku? Apakah engkau tidak tahu bahwa Aku harus mengerjakan kehendak Bapa?!". Dan ketika Yesus sudah berusia 30 tahun, mengajar kemana-mana, bapa-ibuNya rindu dan mencarinya. Tetapi Yesus berkata kepada para muridNya: "Siapakah ibu-Ku, siapakah saudara-Ku, ialah mereka yang mendengarkan sabda-Ku!". Tentu orangtuanya gelisah. Tetapi mereka menyimpan dalam hati semua itu dan merenungkannya. Pesta St. Yusuf dirayakan pada tanggal 19 Maret. (Hd.)