Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
Halaman ini untuk memberi tahu user tentang google policy apabila menggunakan aplikasi Siresa, dimana user akan menggunakan kamera yang ada di mobile phone (handphone) untuk dapat memfoto barcode saat melakukan check in
Alfonsus lahir di Segovia, Spanyol thn. 1531. Ayahnya, Rodriquez adalah seorang pedagang kaya raya. Sementara belajar di Universitas Akala, ayahnya meninggal dunia sehingga ibunya terpaksa memanggilnya pulang untuk melanjutkan usaha dagang ayahnya.
Maria Francoise Therese Martin lahir di Alencon, Prancis pada tanggal 2 Januari 1873. Ia adalah puteri bungsu dari keluarga saleh Louis Martin dan Zelie Guerin. Sepeninggal isterinya, ia bersama anak-anaknya pindah di Lisieux. Kematian ibunya menimbulkan shock besar pada Theresia. Kakaknya, Pauline menggantikan kedudukan ibunya untuk merawat dan memperhatikan perkembangannya.
Bonaventura lahir sekitar tahun 1218 di Bagnoreggio, Italia Tengah. Bak permata juwitanya Gereja, jarang ada orang yang dikaruniai keserasian sedemikian antara pengetahuan dan kesucian diri seperti Bonaventura. Dikisahkan, sewaktu kecil ia jatuh sakit berat dan ibunya membawanya menemui St. Fransiskus Asisi. Fransiskus meramalkan akan terjadi hal-hal besar pada anak itu. Ia memberikan berkatnya dan berseru: "O, bonaventura", artinya: "Betapa baik kejadian ini". Kata-kata ini kemudian diabadikan sebagai nama anak itu
Sebagai raja, Ferdinandus membuktikan sebagai seorang penguasa yang adil dan bijaksana. Di masa kepemimpinannya, dua kerajaan yang diwariskan kepadanya oleh kedua orangtuanya digabung menjadi satu kerajaan. Masa pemerintahannya mempunyai arti yang sangat penting bagi sejarah Spanyol. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menyebarkan agama Kristen di seluruh kerajaannya.
Tahun 1446 ia menjadi Uskup Agung di Florence. Dalam tugas kegembalaannnya, ia menaruh perhatian lebih kepada pelayanan kaum fakir miskin dan pengemis.
Di dalam ordo ini Tuhan terus melaksanakan rencanaNya atas diri Peregrinus. Pada suatu hari, Peregrinus jatuh sakit. Ia diserang penyakit kanker ganas pada kakinya. Dokter yang merawatnya menganjurkan agar kakinya dipotong demi menyelamatkan nyawanya. Sebelum tidur malam, ia berdoa kepada Yesus Tersalib hingga tertidur. Dalam mimpinya ia melihat Yesus mengulurkan tanganNya dari atas salib dan menyentuh kakinya yang sakit itu. Ketika bangun dari tidur didapatinya kakinya sudah sembuh. Peristiwa ajaib ini semakin mengokohkan imannya akan kebenaran ajaran Gereja.