ST. ANTONIUS

( 04-05-2019 )

 

-USKUP dan PENGAKU IMAN-

Antonius lahir di Florence, Italia pada tahun 1389. Ia biasa dipanggil Antonio karena kondisi tubuhnya yang kecil dan pendek. Ketika berusia 15 tahun, ia mengajukan permohonan masuk biara Dominikan di Fiesola. Pemimpin biara, Joanes Dominici berusaha menolak karena meragukan kondisi tubuhnya. Kepadanya diberikan sebuah buku tebal untuk dipelajari. "Hafalkan dahulu seluruh isi buku ini. Setelah itu barulah engkau diterima di dalam biara ini!" kata pemimpin biara itu.

Suruhan ini terasa berat sekali bahkan mustahil. Tapi berkat usahanya yang tekun selama setahun penuh, ia dapat menguasai seluruh isi buku tsb. Pemimpin biara terheran-heran karena semua pertanyaan yang diajukan dapat dengan mudah dijawab Antonius. Tak ada lagi alasan untuk menolaknya menjadi anggota baru biara Dominikan.

Antonius gembira karena ia berhasil dalam ujian dan diterima sebagai anggota biara. Di dalam biara itu, ia menunjukkan sifat-sifat yang baik: taat, rajin berdoa, dan bermatiraga serta senang membantu siapa saja yang membutuhkan bantuannya. Kepandaian dan cara hidupnya yang baik membuat dia berkembang menjadi seorang biarawan Dominikan yang saleh. Semua     orang senang padanya karena cara hidupnya yang sungguh mencerminkan ciri khas biara Dominikan.

Kemudian ia diserahi tugas mendirikan biara Santo Markus di Florence sekaligus menjadi pemimpinnya. Melihat kesucian hidupnya, kebijaksanaan dan kerendahan hatinya, banyak orang datang meminta bimbingan rohani padanya. Ia dijuluki "Sang Penasehat" oleh rekan-rekannya. Ia juga dikenal sebagai penulis buku-buku keagamaan dan sejarah. Dalam Konsili di Florence, ia diikutsertakan sebagai ahli teologi.

Pada tahun 1446 ia menjadi Uskup Agung di Florence. Dalam tugas kegembalaannnya, ia menaruh perhatian lebih kepada pelayanan kaum fakir miskin dan pengemis. Ia memberikan apa saja yang dimilikinya untuk orang-orang miskin yang selalu datang kepadanya.

Setelah lama mengabdikan diri kepada Tuhan, Antonius meninggal dunia pada tahun 1459. Sebelum meng-hembuskan nafasnya, ia berkata: "Mengabdi Tuhan adalah meraja". Pestanya kita peringati setiap tanggal 10 Mei.(Ursula)