Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
ia mendapat pendidikan yang baik namun ia juga tergoda oleh kegilaan gadis-gadis remaja yang jatuh cinta kepadanya. Untunglah, dalam kegelisahannya itu ia minta nasehat kepada seorang pertapa wanita. Sang pertapa saleh itu menasehati dia agar berani meninggal-kan godaan-godaan itu dengan meninggalkan negeri-nya.
Yosafat adalah seorang uskup yang saleh dan keras terhadap dirinya sendiri, tapi murah hati terhadap sesamanya. Ia seorang rasul yang rajin, terutama giat dalam usaha untuk menciptakan persatuan gereja. Hasilnya nyata: Rusia pulih kembali pada ikatan cinta kasih Kristus di bawah pimpinan wakilNya, Sri paus di Roma. Banyak orang memusuhinya karena iri hati terhadap semua usahanya itu. Meskipun demikian ia tidak takut bahkan bersedia mempertaruhkan nyawanya demi persatuan Gereja.
Hyasintus bersama Seslaus, meskipun sudah lama bekerja sebagai imam, bersedia menjalani lagi masa novisiat untuk melatih diri dan membentuk diri mengikuti semangat Ordo Pengkotbah dan semua keutamaan Kristen yang diperjuangkan ordo itu. Setelah mereka mengikrarkan kaul-kaul kebiaraan, Hyasintus dan Seslaus diutus ke Eropa Utara sebagai misionaris Dominikan pertama di wilayah itu.
Di bawah pimpinannya, orang-orang miskin itu berarak menuju kediaman Prefek Roma. Kepada penguasa Roma itu, Laurensius berkata: "Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan peliharalah mereka dengan sebaik-baiknya !"
Kesucian Dominikus sungguh luar biasa. Ia seorang pendoa yang merasakan benar makna kehadiran Allah. Tentang dirinya, rekan-rekannya berkata: "Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan; siang hari ia bekerja bagi sesamanya dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan". Sebelum meninggal ia berpesan: "Tetaplah penuh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan".
Ketika sedang melayani orang di rumah sakit sebagaimana biasanya, dengan jelas ia mendengar suara: "Alfonsus, serahkan dirimu kepadaKu". Ia sadar bahwa suara itu adalah suara panggilan Tuhan dan ia pun mengambil keputusan untuk menjadi rohaniwan yang mengabdikan diri seutuhnya kepada Tuhan.
Dengan keras Brigitta menegur dan berusaha mempertobatkan Raja Magnus II yang menjalani cara hidup yang tidak terpuji. Raja Magnus sangat menghormati Brigitta sehingga dengan rendah hati membaharui cara hidupnya dan bertobat. Di kemudian hari, Magnus II menjadi pelindung dan pembantu setia para suster yang menjadi anggota tarekat religius yang didirikan oleh Brigitta pada tahun 1346 di Vadstena.