ST. DOMINIKUS - PENGAKU IMAN -

( 02-08-2015 )

Dominikus lahir pada tahun 1170 di Calaruega, Spanyol dari keluarga bangsawan Kristen yang saleh dan taat agama. Masa kecil dan mudanya ditandai dengan kesucian dan semangat belajar yang tinggi. Pada umur 24 tahun ia masuk biara di Osma dan tak lama kemudian ditahbiskan menjadi imam.

Karya apostoliknya dimulai sejak tahun 1203 ketika aliran bidaah Albigensianisme yang lahir di kota Albi, Prancis Selatan melancarkan serangan terhadap kebenaran iman Gereja. Penganut bidaah Albigensianisme ini sangat trampil dalam menyebarkan ajarannya sehingga menarik bagitu banyak umat menjadi pengikut dan membuat para pengkhotbah utusan Paus putus asa dalam mengemban tugas memberantas pengaruh sesat dari ajaran ini. Uskup Diego & Dominikus menasehati mereka untuk meneladani para rasul dalam mewartakan Injil Kristus dan dengan setia mendampingi mereka dalam kegiatan pewartaan itu.

Pada tahun 1215, bersamaan dengan pemberian hadiah sebuah rumah besar oleh Petrus Seila dari Toulouse dan atas restu dari Uskup Fulk, Dominikus bersama rekan-rakannya mendirikan sebuat tarekat religius yang dikenal dengan nama 'Ordo Predicatorium' atau 'Ordo Pengkhotbah'. Dominikus menggabungkan corak hidup kontemplatif dengan kehidupan aktif dengan maksud memberikan Gereja suatu Ordo Religius Imam yang berbobot dan handal. Sri Paus Innocentius III (1198-1216) meneguhkan Ordo Dominikus ini. Dominikus dan rekan-rekannya sepakat memilih aturan hidup Santo Agustinus dan menyusun konstitusi ordo mereka.

Kekhasan Ordo Dominikan dalam karya pewartaan diperkuat oleh suatu pengalaman mistis/penglihatan yang dialami oleh Dominikus ketika berdoa di Basilik Santo Petrus di Roma. Dominikus memutuskan unutk mewartakan Injil di Spanyol dan Paris sambil tetap menggalakan pewartaan di Toulouse dan Prouille.

Untuk mempertegas ciri khas ordonya, Dominikus mengundang imam-imamnya untuk membicarakan berbagai hal penting. Dominikus diangkat sebagai pemimpin ordo pertama dan diangkat juga sebagai pemimpin misi kepausan dalam melawan berbagai ajaran sesat di Lombardia.

Dominikus meninggal dunia di Bologna pada tanggal 6 Agustus 1221 setelah menderita sakit keras. Kesucian Dominikus sungguh luar biasa. Ia seorang pendoa yang merasakan benar makna kehadiran Allah. Tentang dirinya, rekan-rekannya berkata: "Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan; siang hari ia bekerja bagi sesamanya dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan". Sebelum meninggal ia berpesan: "Tetaplah penuh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan". Pestanya: 8 Agustus.(Ursula)