Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
Setelah itu Perpetua dan Felisitas minta dipermandikan. Karena itu mereka ditangkap dan dipenjarakan lagi. Suatu pengorbanan yang berat, Perpetua harus meninggalkan bayinya di rumah sedangkan Felisitas terpaksa melahirkan anaknya di penjara.
Kasimirus sangat dipengaruhi oleh pengajaran dan teladannya. Sejak kecil ia sudah sangat beribadah, penuh kebaktian dan laku tobat. Ia suka tidur di tanah dan menggunakan sebagian waktu malamnya untuk berdoa dan meditasi; terutama merenungkan sengsara Kristus. Pakaiannya sederhana terutama dari bulu. Hidupnya selalu terasa di hadapan Allah; tampak cerah, tenang dan gembira serta menyenangkan semua orang. Cintanya kepada Tuhan nampak dalam kemurahannya kepada kaum miskin. Ia menggunakan semua miliknya untuk meringankan penderitaan mereka.
Pada saat Hari Raya Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus 1855, diadakan perarakan patung Bunda Maria mengelilingi kota Spoleta. Uskup Agung kota Spoleta sendiri yang membawa patung itu. Saat itu Fransiskus mendengar suara panggilan Bunda Maria: "Fransiskus, engkau tidak diciptakan untuk dunia ini, tetapi untuk menjalani kehidupan bakti kepada Allah di dalam biara". Fransiskus mendengar suara itu dengan takut. Ia merenungkan kata-kata Bunda Maria itu dengan hati terharu. Semenjak saat itu, tumbuhlah keinginannya untuk masuk biara. Kemudian ia melamar masuk Kongregasi Imam-imam Passionis. Di dalam Kongregasi Passionis inilah ia mengganti namanya dengan Gabriel.
Flavianus dihadapkan lagi pada bidaah yang diajarkan Eutyches, seorang pertapa. Eutyches menyangkal adanya kodrat Yesus Kristus yang ilahi sekaligus manusiawi. Flavianus bereaksi keras terhadap ajaran bidaah ini. Ia segera mengadakan satu sinode di Konstantinopel pada tahun 448 untuk mengekskomunikasikan Eutyches. Sri Paus Leo I mendukung Flavianus dengan mengirimkan sepucuk surat dogmatik yang berisi penjelasan tentang kodrat Yesus, yang sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, seperti diwariskan para rasul.
Doa singkat yang tulus ini terkabulkan. Tak lama kemudian ia dapat meloloskan diri dari penjara itu dan melarikan diri. Tatkala kedamaian telah kembali meliputi seluruh kota, Hieronimus diangkat sebagai Wali Kota Kastelnuovo pada tahun 1511. Tujuh tahun kemudian ia ditahbiskan menjadi imam.
Brigida dibesarkan dan dididik menjadi orang Kristen. Setelah dewasa ia bercita-cita menjadi biarawati. Namun keinginannya ini mendapat banyak rintangan. Pertama-tama karena pada waktu itu belum ada biara khusus untuk para wanita. Lagi pula wanita budak belian dan anak-anaknya tidak mempunyai hak apapun bahkan sering kali mereka tidak diperkenankan mengikuti ibadat.
"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan kamu menghalangi mereka sebab orang seperti inilah memiliki kerajaan Surga" (Mat.19:14) Don Bosco menyayangi anak-anak sebab mereka memancarkan sikap ketergantungan yang menimbulkan belas kasihan. Kita harus bersikap seperti anak-anak yaitu merasa tergantung kepada Tuhan.