Jl. Residen Sudirman 3, Surabaya
(031) 5032532, 5016098
kristusrajasekretariat [at] gmail.com
Jadwal Misa
18:00 (Offline dan Streaming)
05:15 07:00 09:00 16:30 18:30
Senin-Sabtu: 05:30 (Offline) & Jumat: 18:00 (Offline dan Streaming)
Pada tahun itu diselenggarakan perkawinan antara Edwin, raja Northumbria yang masih kafir, dengan Ethelburga, saudari raja Kent yang sudah memeluk agama Kristen. Sehubungan dengan perkawinan itu Paulinus mengajukan kepada Edwin syarat berikut ini: Perkawinan itu tidak boleh membatasi kebebasan Ethelburga, dalam melaksana-kan kewajiban agamanya dan Edwin harus melindungi Ethelburga dalam menghayati imannya. Edwin benar-benar tulus dan menerima syarat itu.
Ia sangat dikagumi oarang-orang sejamannya dan dijuluki juga 'Sahabat alam semesta' karena cintanya yang merangkul seluruh ciptaan. Dalam kondisi kesehatan yang makin menurun dan pendangan mata yang makin kabur, ia menyusun karyanya yang besar 'Gita Sang Surya'.
Setelah mengalami aneka siksaan fisik, mereka semua dibawa ke kandang binatang buas yang kelaparan. Aneh sekali bahwa binatang-binatang buas yang kelaparan itu seolah-olah takut menyentuh tubuh mereka.
Di Palestina, mereka berdua bersama-sama mengunjungi berbagai tempat suci yang pernah disinggahi Kristus semasa hidup-Nya. Paula, ibunya mendirikan sebuah biara di Betlehem dan Eustakia menjadi salah satu anggota biara itu.
Ketika ajalnya mendekat, Laurensius tidak mau berbaring di atas tempat tidur yang empuk. Ia menyuruh pembantu-pembantunya agar membaringkan dia di atas papan yang biasa digunakannya. Ketika ia meninggal dunia, jenazahnya disemayamkan selama dua bulan lamanya di dalam kapel biara. Badannya tidak rusak bahkan menyemburkan bau harum yang semerbak bagi setiap pengunjungnya.
ia dengan sukarela menyerahkan diri sebagai pengganti para budak dan tawanan itu. Ia bekerja keras sambil mewartakan Injil Kristus dan mengajar agama. Kegiatannya ini menimbulkan amarah besar di kalangan para majikan dan mador karena pengajarannya dianggap sangat merugikan mereka. Raymundus dipenjarakan selama 8 bulan dengan siksaan yang berat. Bibirnya dilubang dan dikunci sehingga tidak bisa lagi mengajar orang banyak.
Imannya yang kokoh akan Allah memberi keteguhan kepada suster-suster lainnya dalam melanjutkan karyanya demi kebahagiaan orang-orang tua yang dipercayakan Tuhan kepada mereka.