Julukan 'Nonnatus' berarti 'Yang tidak dilahirkan'. Memang Raymundus tidak lahir seperti biasanya. Ibunya meninggal dunia selagi Raymundus masih ada dalam kandungan. Demi menyelamatkan dia, dokter terpaksa melakukan operasi terhadap ibunya yang sudah tak bernyawa lagi. Dokter berhasil mengeluarkan dia dari rahim ibunya. Karena itulah, ia dijuluki 'Nonnatus'
Raymundus lahir di Portello Katalonia, Spanyol pada tahun 1204. Ayahnya adalah seorang bangsawan dari keluarga Sarrois yang disebut juga keluarga Segers. Meskipun berdarah bangsawan, namun keluarganya hidup miskin. Raymundus mengalami kegetiran hidup itu selama masa mudanya namun ia tetap riang. Dalam situasi sulit ini, ia menyatakan keinginannya untuk menjadi seorang biarawan. Ayahnya tidak merestui dan menyuruh dia mengusahakan kebun mereka yang terletak jauh dari kampung halaman agar ia melupakan cita-citanya itu, namun usaha ayahnya tidak berhasil. Sebaliknya, Raymundus justru mempunyai waktu lebih banyak untuk berdoa dan merenung.
Setelah mengalami banyak kesulitan, ia diterima oleh Santo Petrus Nolaskus dalam tarekat Mercederian. Ordo ini didirikan dengan tujuan pokok membebaskan para budak dan tawanan yang beragama Kristen dari tangan-tangan orang Islam. Mula-mula Raymundus bekerja di Barcelona selama 3 tahun. Kemudian ia diutus ke Aljazair, Afrika Utara dan membawa banyak uang untuk menebus para budak dan tawanan. Namun ternyata uang itu tidak mencukupi. Karena itu, ia dengan sukarela menyerahkan diri sebagai pengganti para busak dan tawanan itu. Ia bekerja keras sambil mewartakan Injil Kristus dan mengajar agama. Kegiatannya ini menimbulkan amarah besar di kalangan para majikan dan mador karena pengajarannya dianggap sangat merugikan mereka.
Raymundus dipenjarakan selama 8 bulan dengan siksaan yang berat. Bibirnya dilubang dan dikunci sehingga tidak bisa lagi mengajar orang banyak. Untunglah uang tebusan baginya segera tiba, sehingga ia dapat segera dibebaskan dan kembali ke Spanyol.
Di sana ia mendapat kabar bahwa Paus Gregorius IX sangat terharu dan kagum akan ketabahan dan keberaniannya mewartakan Injil Kristus kepada orang-orang Islam. Paus mengangkatnya menjadi Kardinal dan mengundangnya datang ke Roma. Tapi di tengah perjalanan, ia jatuh sakit dan menghembuskan nafasnya di Cardona, dekat Barcelona. Ia dihormati sebagai pelindung para ibu yang akan melahirkan. Pestanya: 31 Agustus. (Ursula)