ST. AGUSTINUS dari CANTERBURY

( 24-05-2015 )

 

Agustinus berasal dari sebuah keluarga ber-kebangsaan Roma. Ia masuk biara Benediktin St. Andreas yang didirikan oleh Gregorius Agung. Oleh Paus Gregorius ini, Agustinus bersama 39 orang temannya diutus ke Inggris untuk mempertobatkan  orang-orang Inggris yang masih kafir. Ia menjadi pimpinan rombongan itu. Di antara rekan-rekannya, Agustinus dikenal sebagai ahli Kitab Suci dan berjiwa rasul.

Perjalanan dari Roma ke Inggris cukup melelahkan bahkan menakutkan mereka karena banyak cerita ngeri mengenai orang-orang Inggris namun Agustinus berusaha meneguhkan kawan-kawannya. Melihat ketakutan yang semakin besar, Agustinus memutuskan kembali ke Roma guna mendiskusikan dengan Paus Gregorius tentang kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dengan iman dan semangat baru serta surat kuasa dan doa Sri Paus Gregorius mereka berani melanjutkan lagi perjalanan ke Inggris. Akhirnya mereka mendarat di Thanet dan mendapatkan ijin dari Raja Ethelbert untuk memasuki Inggris. Raja Ethelbert  memberikan jaminan keselamatan kepada Agustinus dan kawan-kawannya.

Para rahib berarak dengan khidmat dan mengesankan menemui raja dengan membawa Salib Suci dan gambar Yesus. Mereka diijinkan mewartakan Injil dan menetap di ibukota Inggris, Canterbury. Mereka mulai berkarya dan teladan hidup mereka yang saleh menarik hati penduduk. Raja sendiri dan beberapa pembantunya minta diajari agama dan akhirnya dibaptis pada Hari Raya Pentakosta.

Pada Hari Raya Natal tahun 597, lebih dari 10.000     orang Anglosakson dipermandikan. Hal ini sangat menggembirakan hati para misionaris Benediktin itu. Sri Paus Gregorius yang diberitahu lewat surat mengajak Agustinus, dkk. agar tetap rendah hati: "Apabila engkau mengingat bahwa engkau selalu berdosa terhadap Penciptamu dengan perkataan, perbuatan dan kelalaian, baiklah ingatan itu  melenyapkan segala kesombongan yang mungkin timbul dalam hatimu".

Sebagai Uskup Canterbury, Agustinus adalah perintis dan sungguh berjasa bagi Gereja Katolik Inggris dan dalam menghantar orang-orang Anglosakson kepada Kristus dan InjilNya. Ia membuka dua keuskupan lagi di Inggris, tetapi tidak dapat mempersatukan umat Britania yang telah lama menjadi Kristen itu.

Pada tanggal 26 Mei 604, Ia meninggal dunia dan dimakamkan di luar tembok kota Canterbury, dekat sebuah Gereja baru yang dibangunnya. Pestanya diperingati setiap tanggal  27 Mei. (Ursula)