KEPEDULIAN

( 28-09-2019 )

  'Pilih mana kaya atau miskin, bahagia atau menderita?' Kita  perlu waspada terhadap pertanyaan seperti ini karena apakah orang yg bahagia karena kaya pasti tidak akan selamat? Dan apakah orang yang menderita karena miskin pasti akan selamat? Belum Tentu! Jadi bukan soal kaya atau miskin, bahagia atau menderita yang membuat orang selamat atau tidak. Tetapi iman, hati dan perbuatan kasih oranglah yang kiranya lebih menentukan. Oleh karena itu, perumpama an 'Orang kaya dan Lazarus yang miskin' dalam bacaan Injil hari ini (Luk. 16:19-31) kiranya yang menjadi fokus adalah sejauh mana kita memiliki sikap iman, hati yang terungkap dalam perbuatan kasih. 

Nama 'Lazarus'  berarti 'Allah menolong' (El'azar); maksudnya orang yang sekarang menderita akan mengalami pertolongan Allah. 'Menderita' dalam kondisi masyarakat kita sekarang ini banyak 'Lazarus' yg bukan saja membutuhkan 'sembako', tetapi juga orang yang membutuhkan pengakuan dari kita; orang yang membutuhkan agar keluhannya didengarkan; orang yang kesepian dan membutuhkan teman atau orang yang membutuhkan pengampunan kita. Karena itu, cobalah kita belajar peka, peduli terhadap situasi dan kondisi sesama. Kita berdosa bila tidak mampu melihat dan mendengar orang-orang ini. Kita mengkhianati Kristus jika mengusir atau tidak peduli pada orang-orang seperti ini. Dan ingatlah: jangan-jangan Yesuslah yang menyamar dalam diri orang-orang menderita ini yang datang dan duduk di depan pintu hati kita; seperti yang dikatakan Yesus dalam Injil Matius: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku"  (Mat.25:40) Ada banyak Lazarus di sekitar kita dan pada kita selalu ada kemam-puan untuk berbuat sesuatu untuk orang-orang seperti ini. Nah, ulurkanlah tangan kita kepada Lazarus yang jorok dan bau itu, maka kita akan bergabung bersama Lazarus di surga yang mempunyai banyak sahabat: para malaikat Allah; Abraham bapa kaum beriman, dan orang-orang kudus. Atau kita tak melakukan apapun, sehingga senasib dengan si kaya yang meratap sendirian di neraka dan tak seorang pun peduli padanya. 

Saudaraku, bagaimana dengan sikap iman dan tindakan Anda? (Hd)