KESAKSIAN IMAN

( 04-05-2019 )

‘Becik ketitik olo ketoro’ artinya mereka yang punya itikad baik akan kelihatan, begitu pula sebaliknya. Makna petuah ini dimaksud-kan agar kita selalu beritikad baik dan tetap berpegang teguh pada kebenaran, cinta serta memperjuangkan Terang dan Hidup melawan kepalsuan, kegelapan. Dan inilah makna kesaksian hidup orang ber-iman.  Kesaksian ini hanya dapat dilaksanakan atas dasar kesediaan pribadi dan keputusan kasih secara penuh kepada Yesus Kristus. Ketulusan kesaksian iman kita ini akan nampak jelas, apakah kita lebih taat pada terang atau kegelapan. Sebab terang dan kegelapan tidak dapat hidup berdampingan secara damai dan serasi. Demikian pula kebaikan dan kejahatan. Jika kita mewartakan kebaikan maka dengan sendirinya kita harus mengalahkan kejahatan dan menguasai-nya. Di sinilah terjadi benturan antara kebaikan dan kejahatan yang ingin saling menguasai. Benturan ini juga dialami oleh para rasul, bentara paska yang ingin mewartakan kebaikan bukan kejahatan. Mereka ditangkap, dilawan, diancam, dipenjarakan, bahkan ada yang dibunuh, dipenggal, disalibkan. Tetapi, jawaban para rasul tidak berubah. “Kami harus taat kepada Tuhan, bukan manusia...kepada Hidup, bukan maut ...”(bdk. Kis. 5:29)

Peristiwa kebangkitan Kristus tidak cukup hanya dipahami, melainkan harus masuk dalam kehidupan, merasuki budi dan hati manusia dan memberikan arah pembaruan hidup dalam Kristus. Di sinilah kelanjutan pembaruan hidup dalam Kristus menjadi bernilai. Sebab pada-Nya segala kuasa, kekayaan, kebijaksanaan, kekuatan dan kehormatan, kegembiraan dan pujian. Dialah hidup baru (Why.5:12). Kepekaan atas kehadiran Kristus yang bangkit dalam pengalaman hidup ini merupakan bagian yang sangat penting dalam memberikan kesaksian iman akan Yesus Kristus yang bangkit. 

Saudaraku, menjadi saksi yang memperjuangkan cinta dan hidup baru bersama Kristus yang bangkit, bukanlah sekedar tawaran sebagai pengikut Kristus, tapi sudah merupakan pilihan hidup Anda; tanpa kesaksian iman ini justru kekristenan Anda akan ‘sia-sia’ dan terasa ‘hampa’. Inilah panggilan Anda sebagai pengikut Kristus. Apakah Anda takut menjadi saksi-Nya? Lalu apa artinya Anda menjadi pengikut-Nya? Coba renungkan hidup iman Anda. (Hd)