PENGAMPUNAN

( 23-02-2019 )

Harus kita akui bahwa ajaran Yesus tentang kasih ini berat sekali. Pengalaman membuktikan hal itu. Kita sendirian tak mampu melakukannya, maka sadar akan beratnya tuntutan Yesus ini, maka kita perlu dengan rendah hati memohon belas kasihan dari Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dari pada-Nya, sehingga kita dapat melangkah pelan tapi pasti dalam kasih dan pengampunan terhadap sesama. Apakah kita bersedia mendengarkan ajaran Yesus dan melaksanakannya? Apakah kita juga bersedia mengangkat mata iman kita ke atas agar Dia berkenan melaksanakan apa yang tidak mungkin kita melakukannya dengan kekuatan kita sendiri? Pertanyaan mendasar yang membutuhkan jawaban: Mungkinkah mengasihi musuh? Semenjak Yesus tampil di Galilea, Ia telah berusaha untuk membalikkan hukum lama dan mencoba memugar kemanusiaan yang telah rusak dengan mengintrodusir hukum baru yang radikal: "Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu"(Mat.5:48). Yesus telah melaksanakan apa yang dikatakan-Nya. Mahatma Gandhi adalah seorang yang mempraktekkan perintah cinta yang radikal itu dalam hidupnya untuk memenangkan hak-hak sipil bagi masyarakat kulit hitam di Amerika. Kepada para pengikut-nya ia mengajarkan perintah baru, yaitu bahwa cinta dan perjuangan tanpa kekerasan (non-violence) harus menjadi "daya rohani" bagi perjuangan hak-hak sipil orang kulit hitam. Perintah baru ini juga harus menjadi "daya rohani" bagi setiap pengikut Kristus dan karena itulah Yesus memerintahkan pengikutNya untuk tidak membenci musuh dan tidak membalas dendam kepada siapapun. Ajaran ini rasanya tidak masuk akal, namun seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus, apa yang logis bagi dunia ini absurd bagi Allah, sebab "...hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah" (1Kor.3:19). Yesus dengan konsekuen mempraktekkan apa yang telah diajarkanNya dengan meng-ampuni semua orang yang mendera dan menyalibkanNya. Pengampunan itu pun mahal harganya, karena bukan saja hati dan perasaanNya terluka, tapi darahNya juga tercurah. Pengampunan itu mahal, dan memang cinta yang membuahkan peng-ampunan harus selalu dimekarkan dengan pengorbanan, bahkan dengan penderitaan. Pengampunan itu adalah buah terindah dari cinta. Janganlah membenci musuhmu, sebab hidup kita terlalu singkat untuk membenci dan jangan membiarkan dendam merayapi hati dan pikiran kita dan jika harus membalas dendam, ingatlah bahwa dendam paling mulia adalah pengampunan. Saudaraku, semangat pengampunan seperti yang diajarkan Yesus ini, sesungguhnya ajaran ini sangat indah dan menarik untuk kita coba melaksanakannya sedikit demi sedikit, maka Anda akan merasa 'puas' lalu dan ...others will follow!!! Masalahnya, apakah Anda mau mencobanya bersama Kristus? (Hd.)