Rosario berasal dari kata Latin 'rosarium' yang kata dasarnya adalah 'rosa'. Rosa berarti bunga mawar. Mawar yang sudah mekar penuh melambangkan kemenangan serta kemuliaan Yesus dan Maria. Itulah sebabnya mengapa simbolis bunga mawar yang dikenakan untuk rosario, juga melambangkan keagungan dan keharuman pribadi Yesus dan Maria. Dalam prakteknya agar lebih memudahkan, bunga mawar diganti dengan 59 butir manik-manik, yang terdiri dari 6 butir manik-manik besar untuk mendaraskan doa Bapa Kami dan 53 butir manik-manik kecil untuk mendaraskan doa Salam Maria yang dirangkaikan sambung-menyambung sebagai lambang dari persembahan doa yang terus menerus kepada Yesus dan Bunda Maria dan kita menyebutnya rosario. Ciri khas rosario kita terletak pada satu buah salib yang berkorpuskan Yesus dan satu buah medali yang berkorpuskan Maria. Kedua ciri khas ini sekaligus mengingatkan kita akan fungsi rosario: pada Yesus dan Maria kita berpijak dan berdoa.
Berdoa rosario adalah salah satu bentuk devosi kepada Maria berkaitan erat dengan Yesus Kristus dan dengan sendirinya dengan Kristologi. Yesus Kristus masuk dalam sejarah hidup manusia dan memainkan peran penyelamatan justru karena Maria menerima tawaran Allah. Maria bersedia mengandung, melahirkan, membesarkan dan menyertai Yesus hingga Yesus wafat di salib. Untuk dapat memainkan peran itu, Maria dipersiapkan, dipilih dan dianugerahi rahmat kekudusan sehingga ia tidak terkena dosa asal. Berdasarkan rahmat itu, ia dapat ikut serta secara aktif dalam tata penyelamatan yang dilakukan dan terwujud dalam Yesus Kristus. Dalam Kitab Suci ditunjukkan secara gamblang bahwa Maria terlibat secara mendalam dalam semua peristiwa besar karya penebusan; mulai dari kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Dan semua peristiwa itu menjadi pokok renungan dalam keseluruhan doa rosario. Jadi berdoa rosario ini mempunyai tujuan membantu kita mengalami kasih karunia Tuhan secara lebih pribadi. Dalam berdoa rosario, kita diajak membuka dan mengarahkan hati serta memusatkan pikiran dalam menghayati secara terus menerus dengan penuh iman dan harapan makna misteri Penebusan; mulai dari kegembiraan, kehidupan Maria dan Putranya,Yesus di tengah umat Allah; hingga kesengsaraan yang dipikul oleh Yesus, Sang Penebus yang dikuti secara aktif oleh BundaNya, sampai pada titik ketika kita berbagi dalam kebahagiaan Maria atas kemenangan serta kejayaan Putranya. Jadi, apabila kita berdoa rosario, kita telah coba menghayati ringkasan seluruh dogma Penebusan, 'misteri Kristus' yang mencakup juga misteri Maria. Lewat penghayatan ini, diharapkan kita dapat lebih memahami kedudukan dan panggilan kita yang sesungguhnya dalam dunia yang telah ditebus. Disinilah letak dimensi teologis rosario.
Maria juga tidak dapat dipisahkan dengan Gereja. Maria memang pribadi unggul. Keunggulan itu, sebagaimana dipaparkan dalam Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen Gentium, artikel 60-65 tentang hubungan Maria dengan Gereja, terletak dalam partisipasinya dalam sejarah keselamatan. 'Sebab sesudah diangkat ke surga ia tidak meninggal-kan peran yang membawa keselamatan itu, melainkan dengan aneka perantaraannya ia terus menerus mem-perolehkan bagi kita kurnia-kurnia yang menghantar kepada keselamatan kekal. Dengan cinta keibuannya ia memperhatikan saudara-saudara Puteranya, yang masih dalam peziarahan dan menghadapi bahaya-bahaya serta kesukaran-kesukaran, sampai mereka mencapai tanah air yg penuh kebahagiaan. Oleh karena itu dalam Gereja Santa Perawan disapa dengan gelar Pembela, Pembantu, Penolong,Perantara.' (LG. 62).
Dokumen ini menunjukkan bahwa peran Maria dalam tata keselamatan tidak berhenti setelah ia hilang dari panggung sejarah, tetapi ia tetap berkarya aktif bagi keselamatan kita, pun tatkala ia sudah dimuliakan di surga. Maria, secara konkret seperti isi dari doa Salam Maria bagian kedua, berperan aktif mendoakan umat beriman di hadapan Allah, baik selagi masih hidup maupun sudah meninggal. Dengan kata lain, kehidupan Maria di dunia secara sempurna mewakili kehidupan perziarahan dan kehidupan baru Gereja. Jelaslah bahwa setiap bentuk devosi kepada Maria yang merenungkan peranan Maria termasuk rosario, harus berkaitan erat dengan Kristus-Kristologi dan Gereja-Eklesiologis.
Saudaraku, bila Anda mempunyai devosi doa rosario milikilah pengertian yang benar agar penghayatan Anda mengenai misteri penebusan sungguh memberi makna bagi perkembangan iman. Selamat berdoa rosario baik secara pribadi maupun bersama anggota keluarga di rumah maupun warga di lingkungan. (Hd.)