ST. AGUSTINUS

( 25-08-2018 )


Agustinus adalah Bapa Gereja Purba yang terkenal. Ia lahir di Tagaste (sekarang: Souk-Ahras), Afrika Utara pada tanggal 13 Nopember 354. Ia masuk sekolah dasar di Tagaste. Karena kecerdasannya, ia kemudian dikirim untuk belajar bahasa latin dan macam-macam tulisan Latin di Madauros. Pada usia 17 tahun, ia dikirim ke Kartago untuk belajar ilmu retorika hingga menjadi seorang murid yang terkenal. Namun hidupnya tidak lagi tertib. Ia menganut aliran Manikeisme, suatu sekte keagamaan dari Persia yang mengajarkan bahwa semua barang material adalah buruk. Minatnya terhadap aliran ini berakhir ketika ia menyaksikan kebodohan Faustus, seorang pengajar Manikeisme. Selanjutnya selama beberapa tahun, ia meragukan semua kebenaran agama-agama.
Pada tahun 383 ia pergi ke Roma lalu ke Milano untuk mengajar ilmu retorika. Banyak orang Roma datang ke-padanya hanya untuk mendengarkan kuliah dan pidatonya. Lalu ia berkenalan dengan Uskup St. Ambrosius. Melihat dari dekat cara hidup dan sikap para biarawan, hatinya tersentuh dan mulailah ia berpikir: "Apa yang mendasari hidup mereka? Injilkah yang menjiwai hidup mereka itu?" Ia sering mendengar kotbah-kotbah Uskup Ambrosius dan tertarik pada semua ajarannya. Itu semua menyadarkannya akan nasihat-nasihat ibunya tatkala masih di Tagaste. Suatu hari, ia mendengar suara ajaib seorang anak: "Ambil dan bacalah!" Tanpa banyak berpikir, ia segera menjamah Kitab Suci, mambuka dan membaca Roma 13:13-14.
Agustinus yang telah banyak mendalami filsafat itu akhirnya terbuka pikirannya dan melihat kebenaran sejati, yakni wahyu ilahi yang dibawakan Yesus Kristus. Ia kemudian bertobat dan dibaptis pada tahun 387. Dalam bukunya 'Confession', ia menuliskan riwayat hidup dan pertobatannya dari dosa dan ajaran Manikeisme. Suara hatinya terus mendorong dia agar memperbaiki cara hidupnya dan meneladani St. Antonius dari Mesir.
Pada tahun 388, ia kembali ke Afrika. Tahun-tahun per-tama hidupnya di Afrika, ia bertapa dan banyak berdoa. Kemudian ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 391, dan bertugas di Hippo sebagai pembantu uskup. Pada tahun 395, ia dipilih menjadi Uskup Hippo. Rahmat Tuhan yang besar atas dirinya dimuliakannya dalam berbagai bentuk kidung dan tulisan yang meliputi: 113 buah buku, 218 buah surat dan 500 buah kotbah. Semua tulisannya itu hingga kini dianggap oleh para ahli filsafat dan teologi sebagai sumber penting dari pengetahuan rohani. Semua kebenaran iman Kristiani diuraikan secara tepat dan mendalam sehingga mampu menggerakkan hati orang. Agustinus jugalah yang mendirikan asrama dan rumah sakit pertama di Afrika Utara demi kepentingan umatnya terutama yang miskin.
Agustinus meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 430 ketika bangsa Vandal mengepung Hippo. Jenazahnya berhasil diamankan oleh umatnya dan kini dimakamkan di Basilik St. Petrus. Pestanya: 28 Agustus.(Ursula)