ST. BERNARDUS

( 18-08-2018 )


 Bernardus dari Clairvaux (= Lembah Hening) lahir pada tahun 1090, dekat Dijon, Prancis. Putera dari Tescelin Sorrel dan Aleth Montbard ini digelari Pujangga Gereja dan dikenal juga sebagai Bapa Gereja Terakhir.
Sepeninggal ibunya, Bernardus menjalani satu gaya hidup tak beraturan selama beberapa tahun. Tetapi kemudian ia membaharui cara hidupnya dan bersama beberapa orang temannya masuk biara pertapaan Citeaux yang dipimpin oleh St. Stefanus Harding. Keputusannya untuk hidup membiara ini  awalnya ditentang keras oleh orang tua dan saudara-saudaranya namun akhirnya ia  berhasil meyakinkan mereka dengan menjelaskan hasrat hatinya dan segala alasan yang mendorong ia mengambil keputusan itu.
Di bawah bimbingan Abbas St. Stefanus, Bernardus mempelajari Kitab Suci dan giat menulis banyak buku. Kemahirannya dalam bahasa Latin sangat membantunya dalam menerangkan dengan jitu makna Sabda Allah bagi hidup manusia. Karena kepandaian dan kesalehan hidupnya, ia ditugaskan mendirikan sebuah biara pertapaan baru. Bersama 12 orang rekannya sebiara, Bernardus berangkat ke sebuah lembah yang disebut Clairvaux. Di sana ia mendirikan pertapaan yang lazim disebut Pertapaan Clairvaux. Di bawah kepemimpinan-nya, biara ini berkembang pesat dan sangat termashyur di seluruh Eropa. Ada sekitar 70 biara baru didirikan semasa hidupnya. Dimana-mana di seluruh Eropa terdapat banyak biarawan asuhan Bernardus, sehingga ia disebut juga sebagai pendiri kedua Ordo Sistersian setelah St. Stefanus Harding.
Bernardus sendiri dikenal luas sebagai seorang pewarta, pembawa damai dan penegak kebenaran. Ia dengan gigih membela hak Paus Innosensius II (1130-1143) melawan rongrongan paus tandingan Anakletus pada tahun 1130, menentang pandangan-pandangan salah dari Petrus Abelard dan menulis banyak buku tentang berbagai hal. Oleh Sri Paus Eugenius III (1145-1153), mantan asuhannya di Pertapaan Clairvaux,  Bernardus diutus ke Jerman dan Prancis untuk berkotbah menentang ajaran sesat Albigensia. Kotbah-kotbahnya sangat berpengaruh dan tulisan-tulisannya mengilhami mistisisme abad pertengahan. Ia meninggal dunia pada tahun 1153; dinyatakan 'kudus' pada tahun 1174 dan diakui sebagai Pujangga Gereja, bahkan Bapa Gereja Terakhir pada tahun 1830. Pesta namanya diperingati setiap tanggal 20 Agustus.(Ursula)