ST. KLARA dari ASISI

( 07-08-2018 )


Klara Sciffi, puteri bangsawan dari pasang-an Faverone Offraduccio dan Ortolana ini, lahir di Asisi, Italia pada tanggal 16 Juli 1194. Kepribadian dan cara hidup Klara banyak dipengaruhi oleh St. Fransiskus Asisi. Ia tekun mendengarkan setiap kotbah Fransis-kus sambil bertanya diri: "Mengapa cita-cita dan cara hidup mulia itu tidak bisa dijalani oleh seorang wanita ?" Lalu ia dengan diam-diam bersama temannya Bona pergi menemui Fransiskus untuk memintai pandangan dan bimbingannya hingga ia memperoleh kepastian perihal pertanyaan yang mengusik batinnya.
Ketika berusia 18 tahun, di tengah malam, Klara dengan diam-diam meninggalkan istana ayahnya menuju Gereja Ratu Para Malaikat di Portiuncula di mana Fransiskus menyambutnya dengan gembira, menyerah-kan kepadanya sehelai jubah kasar, menggantikan pakaian yang dibawanya dari rumah. Setelah menyata-kan kesediaannya menjalani cara hidup miskin demi Kristus dan Injilnya, Fransiskus memasukkan dia ke biara suster-suster Benediktin di Bastia. Ayahnya mencarinya dan membujuknya untuk kembali ke rumah namun Klara dengan tegas menolak pulang.
Tidak berapa lama, Agnes adiknya ikut bergabung dengannya (kelak, juga ibunya setelah menjanda). Klara  diangkat sebagai pemimpin sebuah biara baru di San Damiano. Biara ini menjadi perintis ordo wanita-wanita miskin, yang lazimnya disebut Ordo Suster-suster Klaris. Karena semakin banyak pengikutnya, didirikan biara-biara baru di Italia, Prancis dan Jerman di bawah bimbingan Klara.
Klara memimpin ordonya selama 40 tahun dengan penuh pengabdian dan kepercayaan kepada kasih dan penyelenggaraan ilahi. Ini terbukti dalam keberhasilan-nya menghalau serdadu-serdadu Kaisar Frederik II yang menyerang biaranya. Ia yang tengah sakit parah lari ke kapel diiringi oleh suster-susternya untuk mengambil monstran bertakhtakan Tubuh Kristus dan menghadang para serdadu itu di pintu gerbang. Sungguh ajaib! Para serdadu itu mundur teratur dan para suster Klaris itu selamat dari bahaya maut.
Dari Sri Paus Gregorius IX (1227-1241), Klara mendapatkan 'privilese kemiskinan', yaitu ijin bagi suster-susternya untuk hidup hanya dari derma. Para suster Klaris itu berpuasa sepanjang tahun, kecuali pada hari Minggu dan hari-hari raya. Biara mereka sangat sederhana. Ketika Paus membujuk Klara supaya bersedia mempunyai milik biar hanya sedikit saja, Klara menjawab: "Bapa Suci, tidak pernah saya ingin dibebaskan dari jalan mengikuti Kristus yang miskin".
Klara meninggal dunia pada tanggal 11 Agustus 1253. Tahun 1255,Paus Alexander IV(1254-1261) menyatakan dia sebagai 'kudus'. Pestanya: 11 Agustus. (Ursula)