BARANG SIAPA MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH, DIALAH SAUDARAKU

( 15-07-2018 )

     

Setiap manusia pada dasarnya memiliki kehendak baik dalam dirinya. Kehendak baik tersebut merupakan bagian dari rencana Allah yang dikaruniakan dalam diri manusia agar manusia dapat melakukan kehendak Allah. Namun dalam kenyataanya tidak mudah bagi manusia untuk setia melaksanakan kehendak Allah. Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi sebuah pohon, semakin kuat angin yang akan menerpanya. Sehingga pohon yang tinggi memiliki akar yang kuat agar tidak mudah rohoh kerena terpaan angin. Demikian pula dengan manusia yang  ingin mendekatkan diri pada Allah, semakin banyak godaan yang akan dialami. Justru dalam hal inilah manusia perlu memiliki dasar yang kuat agar tetap setia untuk mendekatkan diri pada Allah dan melakukan kehendak Allah.
Bacaan pertama minggu  ini menunjukkan bagaimana pengaruh setan menggoda Adam dan Hawa untuk tidak setia pada Allah. Akibat dari godaan tersebut adalah:
1. Membuat manusia jauh dari Allah. Bukan karena Allah yang menjauhkan diri, tetapi manusia sendiri yang lebih memilih untuk menjauhkan diri dari Allah sebagai akibat dari perbuatannya. Manusia lebih tertarik untuk mengikuti godaan setan dari pada harus setia untuk melaksanakan kehendak Allah. Semakin sering manusia tertarik pada indahnya godaan setan, semakin manusia menjauh dari kuasa Allah dalam hidupnya. Manusia tidak lagi memiliki kejernihan hati nurani untuk membedakan mana yang sesuai dengan kehendak Allah dan mana yang tidak sesuai dengan kehendakNya. Bahkan manusia bisa menganggap sesuatu yang baik yang berasal dari Allah sebagai sesuatu yang berasal dari kuasa setan. Seperti yang dikatakan Ahli taurat dalam bacaan Injil bahwa Yesus kerasukan Beelzebul.
2. Membuat manusia mudah untuk melemparkan kesalahan kepada orang lain, mencari kambing hitam. Manusia tidak berani bertanggungjawab atas keputusannya atau kesalahannya dan cenderung untuk mempersalahkan orang lain. Seperti Adam yang mempersalahkan Hawa dan Hawa yang mempersalahkan ular yang telah membujuk mereka untuk melanggar perintah Allah. Dosa sebagai pengaruh godaan setan membuat manusia tidak berani jujur terhadap diri sendiri dan Allah.
Oleh karena itu, agar kita mampu untuk mengatasi aneka godaan setan, kita perlu memiliki akar yang kuat, yaitu pembaharuan diri terus menerus dan pendewasaan iman dari waktu ke waktu seperti yang dikatakan rasul Paulus dalam bacaan ke dua “Meskipun manusia lahiriah kami merosot, tetapi manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari”. Melalui pembaharuan diri ini, kita semakin diyakinkan bahwa walaupun kita memiliki kelemahan dan pernah jatuh dalam godaan, tetapi Allah tetap “mencari dan memanggil” seperti Dia mencari dan memanggi Adam dan Hawa di taman Eden “Dimanakah Engkau?” Allah selalu mencari dan memanggil kita untuk meninggalkan kelemahan kita dan merajut kembali kuasa kebaikan, kuasa pengampunan.
Selain mencari dan memanggil, Allah juga memberikan kekuatan kepada manusia uantuk dapat mematahkan godaan setan. Kekuatan dari Allah itu adalah Roh Kudus. Roh yang berasal dari Allah yang memasuki dan tinggal di dalam bathin kita sehingga godaan setan tidak berkuasa lagi menghalangi hidup kita untuk berusaha menjadi setia melakukan kehendak-Nya agar kita tetap menjadi “saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan dan ibu-Ku” seperti yang dikatakan Yesus dalam bacaan Injil.
                            Rm. Agustinus Dodik Ristanto, CM