MAKNA PENTAKOSTA

( 30-06-2018 )

Setiap tahun Gereja merayakan Pentakosta, Hari Raya Pencurahan Roh Kudus dalam kehidupan para murid dan Gereja sebagai komunitas umat beriman. Pentakosta adalah saat puncak: pada hari ini berakhirlah Masa Paskah dan mulailah Masa Biasa. Dalam Masa Biasa ini, Roh Kudus berkarya dalam Gereja dan dalam dunia, seperti ragi dalam tepung. Roh Kudus mengingatkan Gereja -Minggu demi Minggu- akan keajaiban-keajaiban yang dikerjakan Allah: "Oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah" (2 Ptr.1:21).
Roh Kudus bekerja untuk menjiwai, membangun dan menumbuh-kembangkan Gereja serta meneguhkan menjadi persekutuan yang erat satu sama lain dalam keaneka-ragaman bentuk dan dalam kesatuan tujuan. Dalam kehidupan Gereja, Roh Kudus memberikan aneka karunia: kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Kebijaksanaan, pengenalan Allah, rahmat iman, karunia penyembuhan, kuasa mengadakan mukjizat, karunia bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang seperti dikehendaki-Nya. (bdk. 1Kor.12:7-11)
Roh Kudus itu juga secara langsung menyatukan tubuh dengan daya kekuatan-Nya dan melalui hubungan batin antara para anggota. Ia menumbuhkan cinta kasih di antara umat beriman dan mendorong mereka untuk saling mencintai.(LG 7) "Disepanjang waktu, Roh Kuduslah yang 'menyatukan' segenap Gereja 'dalam persekutuan dan pelayanan, melengkapinya dengan pelbagai karunia hirarkis dan karismatis', dengan menghidupkan lembaga-lembaga gerejawi bagaikan jiwanya, dan dengan meresapkan semangat misioner, yang juga mendorong Kristus sendiri, ke dalam hati umat beriman." (AG 4)
Saudaraku, bagaimana sikap iman kepercayaan Anda terhadap kuasa Roh Kudus dalam peziarahan hidup sebagai pengikut-Nya? Mohonlah kehadiranNya maka Ia akan datang menolong Anda.(Hd.)