ST. PEREGRINUS LAZIOSI, - PENGAKU IMAN -

( 17-05-2018 )


Peregrinus Laziosi lahir di kota Forli, Italia pada tahun 1260. Ia menaruh kebencian besar terhadap Gereja Katolik. Ia pun termasuk salah seorang yang memusuhi Sri Paus di Roma. Dengan sifatnya yang keras dan kasar, ia melancarkan serangan terhadap Gereja Katolik di wilayah Romagna.
Awal kehidupannya sebagai "manusia baru" dalam iman Kristiani bermula dari tindakan-nya yang brutal terhadap Pastor Filipus Benizi (1225-1285). Diceritakan bahwa pada suatu kesempatan kotbah dalam rangka misi perdamaian yang dicanangkan Sri Paus, Pastor Filipus ditinju hingga roboh oleh Peregrinus. Tetapi pastor yang saleh ini tidak memberikan suatu perlawanan balik terhadap Peregrinus. Ia bahkan bangkit dan berdoa untuk Peregrinus serta memaafkan dia.
Sikap Pastor Filipus ini menyentuh hati Peregrinus yang keras membatu itu. "Belum pernah aku menjumpai orang seperti dia ini", kata Peregrinus dalam hatinya. Ia lalu berlutut di hadapan Pastor Filipus dan meminta maaf atas perlakuannya yang kasar itu. Semenjak itu ia bertobat dan bertekad menjalani suatu kehidupan baru dengan doa dan matiraga. Rahmat Tuhan semakin hebat mempengaruhi hidupnya. Pada suatu hari, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya dan menyuruh dia pergi ke Siena. Di Siena ia diterima oleh Pastor Filipus sebagai salah seorang anggota Ordo Servit Santa Maria.
Di dalam ordo ini Tuhan terus melaksanakan rencana-Nya atas diri Peregrinus. Pada suatu hari, Peregrinus jatuh sakit. Ia diserang penyakit kanker ganas pada kaki-nya. Dokter yang merawatnya menganjurkan agar kakinya dipotong demi menyelamatkan nyawanya. Sebelum  tidur malam, ia berdoa kepada Yesus Tersalib hingga tertidur. Dalam mimpinya ia melihat Yesus mengulurkan tanganNya dari atas salib dan menyentuh kakinya yang sakit itu. Ketika bangun dari tidur didapati-nya kakinya sudah sembuh. Peristiwa ajaib ini semakin mengokohkan imannya akan kebenaran ajaran Gereja.
Rahmat kesembuhan ini mengobarkan semangatnya untuk tetap membaktikan dirinya kepada Tuhan dan Gereja dengan menjadi imam. Selama 62 tahun ia berkarya dengan penuh semangat diperkuat oleh doa dan matiraga yang mendalam. Ia meninggal dunia pada tahun 1345 dan diangkat Gereja sebagai pelindung para penderita sakit bernanah dan kanker. Pestanya: 1 Mei.(Ursula)