Pada abad ke-19 di Kepulauan Hawai ada sebuah pulau kecil, Molokai, yang dikhususkan untuk menampung orang-orang sakit kusta. Pada zaman itu cukup banyak orang yang menderita penyakit itu dan mereka membahayakan orang lain, karena penyakit itu gampang menular. Maka semua orang sakit kusta disingkirkan di pulau Molokai.
Pada suatu hari, Uskup daerah itu berkata kepada para imamnya bahwa para penderita kusta itu meminta agar seorang imam rela menetap di Molokai untuk mendampingi mereka dan Uskup melanjutkan: "Tetapi di mana saya bisa menemukan seorang imam yang bersedia mengucilkan diri di tengah orang-orang yang berbahaya seperti orang kusta itu?" Ternyata ada seorang imam yang siap sedia, yaitu Pater Damianus.
Dia dilahirkan di Belgia pada tahun 1840. Nama aslinya Joseph de Veuster. Pada umur 19 tahun masuk Serikat Hati Kudus Yesus dan Maria, mengikuti jejak kakaknya yang sudah menjadi anggota Serikat itu. Pada suatu waktu kakaknya itu mempersiapkan diri untuk pergi sebagai seorang Misionaris di Kepulauan Hawai, tetapi ternyata tak bisa berangkat karena terserang penyakit tipus. Lalu Damianus minta untuk meng-gantikan dia dan berangkat menjadi misionaris di kepulauan itu, meskipun dia belum mendapat tahbisan sebagai imam. Akhirnya memang berangkat dan mendapat tahbisan di Hawai dan berkarya di sana selama 10 tahun sampai akhirnya mengucilkan diri di Pulau Molokai untuk merawat orang sakit kusta, meskipun dia sadar akan bahaya yang dia hadapi. Sebelum berangkat dia mempelajari cara merawat orang sakit dan akhirnya Damianus bisa mencurahkan seluruh kasihnya kepada orang-orang sakit itu yang amat membutuhkan perhatian dan kasih. Tetapi setelah  tiga tahun tubuh Pater Damianus menunjukkan tanda-tanda bahwa dia sendiri terjangkiti penyakit kusta. Banyak orang terkesan oleh pengorbanan Pater Damianus dan mengirim banyak bantuan ke Pulau Molokai.
Pater Damianus meninggal dunia pada  tanggal 15 April 1889 dan menjadi terkenal di mana-mana sebagai Pater Damianus dari Molokai.