ARTI SALIB BAGI ORANG PERCAYA

( 26-04-2018 )

Manusia setelah kejatuhan dalam dosa memiliki masalah yang sangat serius dan berat. Ada resiko dari dosa yang telah dilakukan, terpisah dari Allah. Manusia tidak bisa mencapai standar kesucian Tuhan. Dan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, sekuat apapun ia berusaha.
Itulah sebabnya Allah Bapa mengutus Putra-Nya Yang Tunggal datang ke bumi dan menjadi manusia untuk menyelesaikan masalah manusia tersebut sehingga manusia bisa dikembalikan kepada rancangan Allah semula.
Menarik kita perhatikan bahwa sebelum di Salib, Yesus begitu luar biasa menunjukkan kuasa Allah. Ia menyembuhkan, alam pun tunduk padaNya, mati dibangkitkan dll. Dengan memperhatikan keperkasaan yang Yesus lakukan, sulit bagi kita menerima mengapa Ia bisa disalibkan ?
Tetapi demikianlah faktanya bahwa akhirnya Yesus menyerahkan diriNya ditangkap dan akhirnya mati disalibkan untuk keselamatan manusia. Dengan demikian kita bisa melihat bahwa Yesus menyelamatkan manusia bukan dengan mukjizat tetapi dengan penderitaan dan kematianNya.
Kematian Yesus di atas kayu Salib adalah kemenangan. Yesus sempurna melakukan misi yang diembanNya, mati di atas Kayu Salib. Yesus menunjukkan kekuatan dalam kelemahan di atas Salib. Bagi orang Yahudi merupakan batu sandungan, bagi non Yahudi merupakan kebodohan, tetapi bagi orang percaya Salib adalah kekuatan Allah.
Makna Salib bagi kita :
A. Dilihat dari Pihak Allah
1. Salib : Allah menggantikan kita dengan memberikan Yesus untuk menanggung hukuman akibat dosa (2 Kor 5:21).
Alkitab mencatat bahwa Yesus : dihina, dicemooh, dinista, direndahkan, dihujat, dijadikan terkutuk, dibuat jadi dosa kita harus melihat diri kita disitu. (Lih Mat 27:31, Luk 22:63-65)
2. Salib : Allah mengampuni kita (Ef 1:7)
3. Salib : Allah menebus kita (Kol 1:14)
4. Salib : Allah membenarkan kita (Rom 3:24)
Dengan kata lain, Allah adalah Allah Yang Maha Kudus, Ia rela jadi dosa agar kita dikuduskan; Allah Yang Maha Mulia rela jadi hina, agar kita jadi mulia, Ia rela jadi kutuk agar kita diberkati; Ia Allah Yang Maha Tinggi rela jadi rendah agar kita ditinggikan.
B. Dilihat dari pihak manusia
Salib adalah  persekutuan dalam penderitaan dan kematiaanNya (Flp 3:10-11). Kalimat ini senada dengan pernyataan Tuhan Yesus yaitu 'menyangkal diri' dan 'memikul salib'.
1. Menyangkal diri :
Menyangkal diri dimulai dari kesadaran bahwa hidupku bukannya aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku (Gal 2:20). Dari sinilah kita harus aktif menyangkali gairah naluriah (si aku) kemanusia-an kita. Memadamkan segala ambisi pribadi. Orang lain punya ini, kita ingin, dll. Kita semua adalah   orang yang telah salah asuh, mewarisi cara hidup nenek moyang dengan filosofinya yang salah.
Mematikan segala yang duniawi, mematikan segala keinginan daging, mematikan cara hidup yang sia-sia.( Kol 3:5-10, Gal 5:19-21).
2. Memikul salib
Salib bukanlah yang kita cari, tetapi Tuhan memberikan salib kepada kita untuk dipikul. Salib adalah menanggung penderitaan bukan karena kesalahan sendiri, tetapi menanggung penderitaan karena nama Tuhan. Salib adalah jalan kematian, tidak ada jalan balik. Jadi ketika Tuhan memanggil kita dan kita mau mengikut Dia, sejak saat itu kita sedang berada di jalan kematian.
Saudaraku, dengan memahami Salib Kristus, kita semakin menghargai pengorbanan-Nya dengan hidup benar dihadapan Tuhan, dengan cara 'menyangkal diri' dan 'memikul salib'. Dengan rela masuk dalam penderitaan dan kematian bersama Kristus, dengan sendirinya kita akan mengalami kebangkitan, kehidupan yang kerkualitas, berkemenangan dan memiliki hidup seperti Allah Bapa kehendaki sejak semula dalam rancanganNya, yaitu seperti Yesus 'menyangkal diri' dan 'memikul salib' inilah pelayanan yang sejati kepada Tuhan.