Pada Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani), bacaan Injil menampilkan kisah perjalanan tiga orang majus dari timur atau biasa disebut Tiga Raja dari timur. walaupun dalam Kitab Suci tidak disebut nama, dalam tradisi gereja, ketiga orang majus tersebut dikenal dengan nama Gaspar, Melkhior dan Baltasar. Mereka membawa persembahan emas, kemenyan dan mur. Persembahan tersebut melambangkan pengakuan Yesus sebagai Raja segala raja, pengakuan atas keilahian Yesus dan pengakuan wafat Yesus untuk penebusan. Dengan demikian, tiga orang majus tersebut mewakili bangsa-bangsa untuk beriman kepada Yesus sebagai Raja, TUhan dan Penebus.
Tiga orang majus dari Timur datang untuk menyembah Yesus sang Terang yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Mereka datang ke Yerusalem dengan tuntunan cahaya bintang. Di kota ini, mereka berusaha mencaritahu dimana bayi itu berada dan bertemu dengan Herodes penguasa wilayah setempat. Perjumpaan mereka dengan Herodes membuat sang penguasa lokal tersebut menjadi gelisah karena merasa mendapatkan saingan. Ia takut kalau kekuasaannya akan direbut oleh raja yang baru lahir yakni Yesus. Oleh karena itu dia berusaha untuk mencaritahu keberadaan bayi tersebut. Ia meminta kepada tiga orang majus untuk pergi dan menyelidiki keberadaan Bayi itu. Herodes menjadi gambaran pribadi yang gila kuasa, tidak mau disaingi dan menindas sesamanya.
Dengan bimbingan terang bintang, tiga orang majus melanjutkan perjalanan ke Betlehem. Sukacita meliputi mereka ketika berjumpa dengan bayi Yesus dan ibunya di sebuah tempat yang sangat sederhana. Mereka menyembah bayi Yesus dan mengeluarkan persembahannya. Perjumpaan dengan bayi Yesus membawa sukacita dan damai sejahtera. Perjumpaan itu merubah perjalanan hidup ketiga orang majus. Mereka tidak kembali untuk mengikuti jalan Herodes tetapi mereka pulang mengikuti jalan yang ditunjukkan Tuhan ketempat asal mereka.
Kisah perjalanan tiga orang majus tersebut mengajak kita untuk merenungkan :
1. Senantiasa bersyukur karena berkat Sang Terang yang telah lahir, kita dituntun untuk berjumpa dengan sang Terang tersebut. Sebagaimana tiga orang majus dituntun untuk berjumpa dengan bayi Yesus, kitapun dituntun agar tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dengan aneka macam pilihan hidup, kita tetap mempunyai pegangan dan tuntunan untuk memilih yang terbaik sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita tidak berjalan seorang diri.
2. Perjumpaan dengan Tuhan membawa perubahan hidup. Ketika kita mengalami perjumpaan dengan Yesus hendaknya membawa pertobatan dan mengubah arah hidup kita. Kita tidak lagi mengikuti jalan kejahatan sebagaimana yang ada dalam diri Herodes, jalan yang diwarnai dengan iri hati dan nafsu untuk berkuasa. Tetapi mengikuti jalan Tuhan untuk merasakan sukacita dan damai sejahtera, sehingga hati, budi, pikiran dan tindakan kita diperintah oleh sukacita dan damai sejahtera. Seperti tiga orang majus, setelah berjumpa dengan bayi Yesus, mereka tidak kembali mengikuti apa yang diperintahkan oleh Herodes.
Agustinus Dodik Ristanto, CM