GEREJA KATOLIK DIHADAPKAN PADA TANTANGAN

( 26-11-2017 )


Dalam perjalanan hidup Gereja Katolik di satu pihak lancar sampai sekarang namun dilain pihak Gereja Katolik juga dalam perjalanan hidupnya di hadapkan pada tantangan terutama sehubungan dengan pengertian tentang Yesus Kristus. Untuk ini banyak bidaah-bidaah yang memutarbalikkan pengertian tentang Yesus Kristus sejak abat pertama. Adapun rumusan tentang inti ajaran Gereja Katolik tercantum secara singkat dalam Syahadat Para Rasul atau Credo = aku percaya. Dalam Syahadat Para Rasul menyebut pokok-pokok iman-kepercayaan Kristen yang sudah dirumuskan oleh Konsili-konsili di masa lampau. Semua kebenaran tercantum dalam Kitab Suci. Adapun bidaah-bidaah yang berusaha menyimpangkan kebenaran seperti tercantum dalam Credo antara lain Arianisme berasal dari Arius, seorang imam Kota Alexandria (280). Kristus dianggap bukanlah Allah sejati, dan ajarannya ditolak oleh Konsili Nicea (325). Nestorianisme, aliran ini mengajarkan bahwa dalam Kristus tidak hanya ada dua kodrat, melainkan juga dua pribadi. Nestorianisme ditolak dalam Konsili ekumenis di Efesus (431). Nestorianisme berkembangbiak pada abad Pertengahan sampai Sumatra Utara & Tiongkok. Nicea kota kecil Asia Kecil, tempat diadakan Konsili ekumenis yang pertama pada tahun 325; menghukum Arianisme yang menyangkal ke-Allahan Kristus. Pada tahun 787 Konsili ekumenis ke-tujuh di tempat itu juga mengijinkan menghormati Allah dan para kudus dengan menggunakan patung atau gambar. Montanisme yang dimulai oleh Montanus dari Frigia (Asia Kecil) sekitar tahun 170, mengajarkan, bahwa kedatangan Kristus yang kedua sudah dekat. Gereja tidak dikehendaki Allah dan di dalamnya pengampunan dosa tidak bisa diperoleh. Montanisme berpegang pada ajaran moral yang keras. Bidaah ini dikutuk Paus Sefrianus (194-217). Donatisme mulai berkembang pada abad ke-4, akibat kontroversi perlunya pembaptisan ulang, kalau seseorang dibaptis oleh seorang penganut bidaah. Sebab katanya orang yang kehilangan rahmat tak mampu menjadi pelayan rahmat. Uskup Agung Donatus (316-355) menegaskan, bahwa Sakramen-sakramen yang diberikan oleh orang-orang berdosa, tidak sah. Bidaah ini sebenarnya sudah ditolak oleh St. Stefanus I (254-257) berdasarkan pokok iman, bahwa Sakramen-sakramen memperoleh kemanjuran dari Kristus, bukan dari manusia yang menerimakan Sakramen itu. Ikonoklasme adalah suatu aliran yang menghancurkan patung dan gambar atas dasar maklumat Kaisar Lee Issaurior (726). Karena dianggap sebagai pemujaan berhala. Dasar teoretisnya adalah kesalahan monofisit, yang menyangkal kemanusiaan Kristus. Heresies ini beberapa kali dicela, dan akhirnya dikutuk oleh Konsili Ekumenis Nicea II (787). Dr. Martin Luther (1483-1546), seorang imam dan biarawan Agustin kebangsaan Jerman, menjabat mahaguru teologi pada Universitas Wittenberg. Pada tahun 1517 ia mengemukakan gagasan-gagasannya yang akhirnya mengakibatkan perpecahan Gereja. Tahun 1520 sebagian dari gagasannya ditolak oleh Roma, dan karena ia tidak menariknya, maka ia dijatuhi hukuman Exkomunikasi dan tulisan-tulisannya dibakar. Karena keputusan Dewan Kekaisaran (1521) Luther mengungsi dan bersembunyi dalam puri Wartburg, menterjemahkan Injil ke dalam bahasa Jerman modern. Ia menikah dengan seorang bekas suster. Luther merupakan pendiri Gereja Kristen-Protestan Lutheran. Gagasan pokoknya : manusia dibenarkan oleh Allah karena iman saja dan bukan karena perbuatan atau kemauannya. Ia menolak tradisi, lembaga kepausan dan semua sakramen kecuali permandian dan Ekaristi.
John Tondowidjojo, CM