Stanislaus Kostka berasal dari Polandia. Ketika berusia 14 tahun, bersama kakaknya Paul, ia dikirim belajar oleh orangtuanya di sebuah kolese Yesuit di Wina, Austria. Stanislaus adalah seorang pemuda yang periang, polos dan ramah. Wataknya ini berbeda jauh dengan kakaknya. Bagi Paul, Stanislaus adalah penganggu, bagai duri dalam matanya sehingga ia sering memperlakukan Stanislaus secara kasar dan kejam namun Stanislaus menerima semua perlakuan kakaknya itu dengan sabar. Namun akibatnya pada suatu hari ia jatuh sakit dan sangat kritis.
Paul melalaikan kewajibannya sebagai seorang kakak yang seharusnya melindungi adiknya. Di Wina mereka tinggal di rumah seorang Protestan. Ketika sakit, Stanislaus meminta pelayan memanggil seorang imam namun tuan rumah tidak mengijinkan seorang imam masuk ke dalam rumahnya. Stanislaus ingat akan perlindungan Santa Barbara yang tak akan pernah membiarkan orang yang minta bantuannya meninggal dunia tanpa dibekali sakramen-sakramen terakhir. Maka Stanislaus pun berdoa kepada Tuhan dengan perantaraan Santa Barbara. Tiba-tiba Santa Barbara menampakkan diri kepadanya didampingi dua malaikat Tuhan dan menerimakan komuni kudus kepadanya. Beberapa hari kemudian Santa Maria, sambil menggendong Puteranya, memasuki kamarnya dan menyembuhkannya,
Sebagai ucapan syukur atas kerahiman Tuhan kepadanya, Stanislaus bertekad masuk Serikat Yesus. Dalam mewujud-kan tekadnya itu dan agar tekadnya tidak dihalang-halangi oleh ayahnya, ia melarikan diri ke Roma dengan berjalan kaki. Di sana ia diterima oleh Santo Petrus Kanisius dalam novisiat Yesuit setelah membuktikan kesungguhan hatinya dengan menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepadanya. Stanislaus bersunggu-sungguh dalam menghayati panggilannya itu. Sepuluh bulan lamanya ia menjalani masa novisiatnya dengan sangat setia. Ia sangat saleh meskipun usianya masih sangat muda.
Ia kemudian jatuh sakit dan meninggal dunia pada tanggal 15 Agustus 1868 bertepatan dengan Hari Raya Maria Diangkat Ke Surga. Stanislaus meninggal dunia sebagai novis Yesuit dalam usia 17 tahun. Segera setelah wafatnya, banyak orang cacat sembuh karena perantaraannya. Mujizatnya yang terbesar ialah bahwa kakaknya Paul yang jahat dan kasar itu, mengubah cara hidupnya ketika ia mencari Stanislaus di Roma. Paul pun kelak menjadi orang kudus. Pestanya: 13 November. (Ursula)