BERDOA SEPERTI YESUS

( 13-06-2017 )


  Suatu kali ada seorang anak kecil, namanya Agus. Saat itu Agus baru pulang dari sekolah. Ia berjalan sendiri menuju rumahnya yang letaknya tak begitu jauh dari tempat diamana ia belajar dan menimba ilmu. Saat berada ditengah perjalanan, ia merasa ada sesuatu yang aneh. Awan tampak begitu gelap dan angin bertiup cukup kencang. Ia pun sadar bahwa itu adalah tanda bahwa hujan akan turun. Tidak lama kemudian betul, rintik-rintik hujan mulai turun. Seketika itu ia teringat bahwa ibunya tadi pagi menjemur pakaian milik keluarganya. Tanpa pikir panjang iapun berdoa dan meminta kepada Tuhan dalam kalimat singkat;” Ya Tuhan Yesus, berilah aku kesempatan untuk menyelamatkan pakaian keluargaku”. Doa yang singkat tersebut ternyata membuat semuanya berubah. Tuhan mendengarnya. Rintik-rintik hujan berhenti dan cuaca mulai tampak besahabat.
Berdoa adalah suatu kegiatan yang kerap dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang berdoa di saat hening. Ada pula yang berdoa di saat bersama-sama dengan anggota keluarga ataupun dalam kelompok. Berdoa menjadi suatu kebutuhan bagi tiap orang untuk bisa hidup lebih dekat dengan Tuhan. Sejak jaman dulu kala, berdoa menjadi suatu bentuk komunikasi dengan Tuhan.baik para nabi, para rasul juga kaum awam berdoa kepada Tuhan. Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus juga berdoa. Tuhan Yesus berdoa kepada BapaNya yang ada di Sorga. Yesus memuji dan memuliakan Bapa. Lantas kemudian mempersembahkan umat yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus mendoakan umat yang dikasihiNya.
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita mengenai bagaimana berdoa yang baik. Doa yang baik ialah doa yang diperuntukkan bagi kepentingan orang lain. Sementara itu, dari kisah anak kecil diatas kita juga bisa melihat bagaimana ia teringat pada kepentingan keluarganya. Ia tidak hanya berdoa bagi dirinya sendiri. Fokus doanya ialah kebaikan bagi keluarganya. Berdoa semacam ini tentu bukanlah hal yang biasa. Banyak orang berdoa demi kepentingan diri sendiri. Banyak doa bersifat egois. Bahkan banyak yang tidak berdoa, karena merasa sudah didoakan orang lain.
Kita diajak untuk belajar berdoa seperti Yesus. Yesus berdoa bagi para pengikutNya. Demi kebaikan semua orang. Dalam arti ini, Yesus juga sekaligus menunjukkan arti panggilan hidup kristiani. Yaitu bahwa setiap orang dipanggil menuju kekudusan, menuju situasi hidup yang dekat dengan Tuhan. Adapun salah satu cara untuk mencapainya ialah dengan berdoa. Karena dengan berdoa, setiap orang akan menemukan kebahagiaan tersendiri. Bahagia karena bergantung dan berharap akan Tuhan; “bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku”. Lantas bila berdoa sudah menjadi suatu hal yang membahagiakan bagi tiap orang, jemaat akan semakin bersatu. Hal ini tampak dalam pengalaman para murid. Setelah ditinggal Yesus, mereka bersatu hati dan bertekun dalam doa bersama. Bukan pertama-tama demi kepentingan mereka sendiri, namun demi kemuliaan Tuhan. Mari meneladani murid-murid Yesus. Yakni dengan berdoa sebagaimana Yesus berdoa. (frater ayub)