ST. PASKALIS BAYLON

( 27-05-2017 )


Paskalis lahir di Torre Hermosa, Kerajaan Aragon (sekarang Timur Laut Spanyol) pada tanggal 24 Mei 1540. Keluarganya amat miskin. Sampai umur 24 tahun, Paskalis menjadi gembala domba. Ia selalu menyempatkan diri berdoa dan membaca Kitab Suci. Hal ini menumbuhkan keinginan-nya untuk menjadi biarawan. Ia menjelajah seluruh Spanyol selama 4 tahun untuk menemukan biara yang lebih meng-utamakan kemiskinan. Akhirnya ia memutuskan masuk biara Saudara-saudara Dina St. Fransiskus di Montforte sebagai seorang bruder dan pada tahun 1565 ia mengikrarkan kaulnya dalam ordo itu.
Pater Ximenes, pemimpin biara sangat menyukainya dan mengatakan belum pernah ia menyaksikan seorang biarawan Fransiskan yang benar-benar menghayati kemiskinan seperti Paskalis. Di dalam biara ia dikenal sebagai seorang biarawan yang taat, sederhana, tekun berdoa dan menjalankan disiplin diri yang keras, penuh kebajikan dan cinta kasih. Ia menyambut gembira semua orang yang datang padanya untuk meminta doa dan bimbingan.
Suatu kali ketika menjalankan tugas misioner di Prancis, ia dengan tegas melawan penganut Protestan Prancis yang menolak mengakui kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi Kudus. Karena itu, ia diusir dan kembali ke biara Fransiskan di Villareale dan menetap di sana hingga kematiannya pada tanggal 15 Mei 1592.
Hari kelahiran dan kematiannya yang tepat pada Hari Raya Pentakosta memberi kesan bahwa ia sungguh-sungguh dinaungi oleh Roh Kudus dan panggilannya merupakan panggilan Roh Kudus. Pater Emmanuel Rodriquez, seorang teolog ternama mengatakan bahwa ia banyak berbicara dengan Bruder Paskalis mengenai pokok-pokok iman yang sukar dimengerti dan ia heran Bruder Paskalis yang tidak bersekolah itu dapat menerangkan hal-hal yang sukar itu dengan lebih jelas dari pada ia sendiri.
St. Paskalis Baylon dihormati terutama sebagai pelindung dari persekutuan-persekutuan yang memberi devosi kepada Sakramen Mahakudus. Sebagai penjaga  pintu  biara, Paskalis tinggal dekat pintu biara dan Gereja. Setiap waktu senggang-nya dimanfaatkan untuk berdoa di depan Tabernakel. Tidaklah mengherankan bahwa kemudian Bruder Paskalis yang rendah hati ini dikaruniai penglihatan-penglihatan ajaib dan ekstase-ekstase luar biasa.
Saat kematiannya diketahuinya sendiri dengan pasti. Jenazahnya disemayamkan di Gereja dan dihormati dengan perayaan Ekaristi. Pada saat konsekrasi, Paskalis membuka matanya dua kali sebagai tanda penghormatannya yang terakhir pada Sakramen Mahakudus. Pestanya: 17 Mei.