ST. DOMINIKUS SAVIO

( 24-05-2017 )


Dominikus Savio lahir di Riva di Chieri, Italia Utara pada tanggal 2 April 1842. Sejak kecil, ia telah me-nunjukkan perhatian dan penghargaan yang tinggi pada doa dan perayaan Misa Kudus. Ia memerima komuni pertama pada usia 7 tahun lalu menjadi putra altar yang rajin di gereja parokinya. Orang tuanya kagum, terlebih akan ucapannya: "Lebih baik mati dari pada berbuat dosa". Ucapan ini menunjukkan suatu tahap kematangan rohani yang melampaui umurnya yang masih sangat muda.
Setelah menamatkan sekolah dasarnya, Dominikus menjadi murid St. Yohanes Don Bosco di Turin pada sebuah sekolah khusus untuk anak-anak orang miskin. Di mata Don Bosco, Dominikus adalah seorang remaja yang berkepribadian menarik, bahkan seorang anak yang dikaruniai rahmat Allah yang besar. Karena itu, Don Bosco memberi perhatian khusus padanya dengan maksud memasukkannya dalam pendidikan seminari. Sementara menjalani pendidikan di Turin, tumbuh dalam hatinya  suatu kepastian bahwa ia akan menemui ajalnya  dalam masa  mudanya. Kepada Don Bosco, ia berkata: "Tuhan membutuhkan aku untuk menjadi orang kudus di surga. Aku akan mati. Bila aku tidak mati, aku akan tergolong manusia yang gagal".
Ia mempersembahkan dirinya kepada Bunda Maria dengan suatu janji untuk selalu hidup murni. Kepada Bunda Maria, iapun minta agar boleh meninggal sebelum ia melanggar janji itu. Permintaan ini didorong oleh rasa takutnya pada kemungkinan jatuh dalam dosa. Untuk menjaga janji kemurniannya, ia senantiasa  berdoa dan memohon pengampunan dosa dari Pastor Don Bosco.
Oleh pengaruh kesalehan Don Bosco, Dominikus dengan tekun mengusahakan keberhasilan dalam usaha belajarnya. Di antara kawan-kawannya, ia menjadi seorang rasul yang aktif. Ia membantu memberi pelajaran agama dan mata pelajaran lainnya serta merawat orang -orang sakit. Untuk mendidik anak-anak yang bandel, ia mendirikan sebuah klub remaja dan memberi mereka pelajaran agama.
Pada tahun 1856 ia jatuh sakit. Dokter yang merawat-nya membujuk dia agar pulang  saja ke rumah orang tua-nya. Tetapi dia menolak. Pada tanggal 9 Maret 1857, ia menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Lalu pada pukul sembilan malam itu, ia meninggal. Pada tahun 1950, ia dinyatakan 'Beato' dan pada tahun 1957 digelari 'Santo'. Dominikus Savio diangkat sebagai pelindung klub-klub remaja. Pestanya diperingati setiap tanggal 6 Mei. (Ursula)