Katarina lahir di Siena, Italia, 25 Maret 1347. Keluarganya ter-golong besar tapi sederhana. Ia tidak bersekolah dan tidak pandai membaca dan menulis. Ketika berusia 6 tahun, ia melihat Kristus di atas Gereja St. Dominikus sedang memberkatinya, suatu tanda surgawi bahwa ia akan dipilih Allah untuk tugas khusus dalam Gereja. Peristiwa ini menyebabkan perubahan besar dalam hidupnya, ia suka berdoa. Tapi ibunya tidak suka melihat hal ini, akibatnya ia dipekerjakan di dapur dari pagi hingga malam. Ia tidak memberontak
Kesabarannya menaati suruhan ibunya membuahkan hasil yang baik. Ia mampu mengatasi segala kesulitan yang menimpanya sambil terus berdoa hingga ia diizinkan orang tuanya masuk Ordo Ketiga St. Dominikus. Di dalam biara, ia tetap melaksanakan doa dan meditasi di samping karya amal dan kerasulannya. Ia menjadi pusat perhatian semua anggota biara. Kerohanian dan kepribadian-nya yang menarik mengangkat dia ke atas jabatan pimpinan biara itu.
Semenjak masuk dalam Ordo Ketiga St. Dominikus, Katarina semakin memperkeras puasanya. Banyak kali ia tidak makan, kecuali menerima komuni suci. Ia dikaruniai stigmata tapi atas permohonannya, stigmata itu tidak terlihat oleh orang lain selama hidupnya. Setelah ia meninggal, stigmata itu baru terlihat di badannya secara jelas.
Katarina mempunyai karisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia berhasil membawa kembali banyak pendosa ke jalan Tuhan, termasuk mendamaikan raja-raja dengan Gereja. Semuanya itu dilihatnya sebagai anugerah Tuhan. Ia menganggap dirinya hanyalah alat-Nya untuk menegakkan kemuliaan Tuhan. Pada tahun 1380 ia meninggal di Roma dalam usia 33 tahun. Pestanya: 29 April.