Yohanes Baptista de la Salle lahir di Reims, Prancis pada tanggal 30 April 1651. Orang tuanya bercita-cita agar Baptista menjadi seorang ahli hukum. Untuk itu, sejak kecil ia menerima pendidikan di rumah dari seorang guru ahli. Neneknya cukup berpengaruh selama tahun-tahun awal kehidupannya. Semenjak kecil ia tertarik menjadi seorang imam.
Setelah menanjak besar, Baptista menjalani pendidikan calon imam di Seminari St. Sulpisius di Paris. Namun hal ini terpaksa dihentikan sementara karena orang tuanya meninggal. Ia kembali ke Reims untuk mendampingi adik-adiknya. Dua orang saudaranya kemudian menjadi imam dan saudarinya Rose Marie menjadi biarawati Tarekat St. Agustinus. Beberapa tahun kemudian, Baptista kembali ke seminari dan ditahbiskan menjadi imam di Reims pada tahun 1678. Sebagai imam baru, ia bekerja di Katedral Reims. Perhatiannya pada pendidikan kaum miskin sangatlah besar. Ia diminta oleh Pater Roland, seorang rekan imamnya, untuk membantu membina suster-suster dari Perkumpulan Suster-suster dari Kanak-kanak Yesus yang bekerja sebagai guru bagi anak-anak wanita yang berasal dari keluarga tak mampu.
Sementara itu, Ny. Mailever, yang punya hubungan keluarga dengan Baptista ingin mendirikan sebuah sekolah untuk anak-anak lelaki yang miskin di Reims. Ia bekerja sama dengan seorang awam yang saleh, Adrien Nyel dan Perkumpulan Suster-suster dari Kanak-kanak Yesus. Pastor Baptista segera merasakan pentingnya rencana ini. Dua orang lainnya telah membuka sebuah sekolah kecil di Paroki St. Maurisius pada 15 April 1670 dan sukses tetapi Nyel yang ingin memperluas kegiatan-nya sering kali absen dari tugasnya. Sebagai seorang guru tulen, Baptista tetap tabah dan teguh berusaha mendidik guru-guru muda agar benar-benar tangguh, beriman, ramah dan bertanggungjawab dan akhirnya menjadi perintis lembaga Baptista.
Pada tanggal 24 Juni 1680, Baptista mendirikan Perkumpulan Bruder Sekolah-sekolah Kristen. Lembaga pendidikannya tersebar di Paris pada tahun 1699, di Sint Denis pada tahun 1709 dan diterima oleh Takhta Suci pada tahun 1725. Ia juga mendirikan sebuah seminari untuk mendidik para bruder dan yang lain untuk berkarya bagi para pengungsi Irlandia yang datang ke Prancis. Baptista juga membuka sekolah teknik dan sekolah rehabilitasi untuk anak-anak nakal.
Baptista dikenal sebagai imam yang rendah hati, rajin berdoa dan bertapa. Kepemimpinannya atas tarekat yang didirikannya diserahkan kepada seorang bruder muridnya. Ia sendiri memusatkan perhatiannya pada kehidupan rohani dan menulis banyak buku pendidikan. Ia meninggal pada tanggal 7 April 1719. Ia digelari kudus pada tahun 1900 dan dinyatakan sebagai tokoh teladan para guru pada tahun 1950. Pestanya: 7 April. (Ursula)