ST. FRANSISKUS REGIS CLET

( 16-03-2017 )


"Siapakah yang akan memisahkan kita dari cinta Kristus? Kesengsaraan-kah? Penindasan? Atau penganiaya-an? Atau kelaparan Atau ketelanjang-an? Atau bahaya? Atau pedang? (Rm8:35-36) Fransiskus Regis Clet adalah martir dari Kongregasi Misi, yang menjadi korban pelampiasan rasa dengki dan permusuhan pemerintah-an Tiongkok terhadap para penjajah. Ia  lahir di Grenoble, Perancis, tahun 1748. Ia masuk imam Kongregasi Misi (CM= Lazaris) pada usia 21 tahun. Pada tahun 1788, ia ditunjuk sebagai profesor Theologi di Annecy dan sekaligus sebagai novice-master Sint. Lazare Perancis. Dengan suka rela, ia mendaftarkan diri sebagai misionaris di tempat berbahaya di negeri Tiongkok.
 Ia berangkat tahun 1791 dan mendarat di Macao, kemudian menjelajahi negeri itu selama 30 tahun, dengan perjuangan yang gigih. Hidupnya selama bertahun-tahun mirip dengan kata-kata Santo Paulus dalam suratnya kepada orang Ibrani 11:37 " ... yang lain mengembara berselubung kulit domba dan kambing sambil menderita kekurangan, penindasan dan kekerasan." Para imam lain di daerah Hukwang mati atau dianiaya oleh penguasa. Selama tiga tahun ia sendirian melakukan tugasnya. Tidak ada lagi komunikasi dengan dunia luar. Kesehatannya semakin merosot karena cuaca buruk dan kerja keras. Sering ia harus menyaksikan umat yang baru dipermandikan mengalami penyiksaan.
Pada tahun 1818 mulailah terjadi masa penganiayaan khusus. Hal itu terjadi pada pagi yang gelap di Peking. Raja amat takut dan mendakwa bahwa para pemimpin imamlah yang menyebabkan  para dewa marah. Ia memerintahkan supaya para imam ditindas. Beberapa lama Bapa Clet masih terlindung. Tetapi ada orang yang mengkhianati. Seorang umatnya sendiri menjualnya seharga 1000 tael kepada penguasa. Maka iapun ditangkap dan disiksa dengan siksaan yang amat kejam; sukar dibayangkan oleh manusia beradab. Wajahnya dipukuli, lehernya dicekik kuat-kuat dan dilepaskan lagi dan diulangi lagi. Setelah tiga kali dicekik ia pun wafat di Wuchangfu tanggal 17 Februari 1820.
Pada tahun 1900 dan 1909 sejumlah martir di negeri itu dinyatakan sebagai Beata (yang berbahagia, sebutan sebelum santo). Dari antara mereka yang menderita pada bulan Februari ada dua orang terkenal. Salah seorang pahlawan Kristus yang wafatnya tidak jauh berbeda sengsaranya dengan "gurunya ialah Fransiskus Regis Clet".