ST. PAULUS - RASUL

( 15-03-2017 )


Paulus yang nama kecilnya Saulus lahir pada permulaan abad 1, di Tarsus, Sisilia, Asia Kecil dari keluarga Yahudi berkewarganegaraan Roma. Pada masa itu negerinya masih termasuk jajahan Roma. Pada umur belasan tahun ia sudah dikirim ke Yerusalem untuk belajar Kitab Taurat dari seorang guru yang terkenal, Rabbi Gammaliel. Setelah tamat ia kembali ke Tarsus.
Sejak kecil, ia sudah terbiasa dididik dalam agama dan adat Yahudi yang ketat, karena keluarganya termasuk golongan Yahudi Parisi. Sebagai seorang Farisi yang fanatik, Saulus tiada hentinya selama tigapuluh tahun mengejar dan memenjarakan serta menganiaya murid-murid Yesus di Yerusalem; bahkan ia pun menyaksikan peristiwa pembunuhan atas diri Stefanus. (Martir Pertama)
Pada suatu ketika, Saulus pergi ke Damsyik untuk menangkap dan menganiaya orang-orang Kristen yang ada di sana. Tetapi apa yang terjadi? Di tengah perjalanan, ia dihadang oleh Yesus dengan suatu pancaran cahaya ajaib dari langit, yang membutakan matanya. Saulus rebah ke tanah. Lalu berserulah Yesus dari dalam cahaya itu: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Saulus menjawab:"Siapakah engkau Tuhan?" "Akulah Yesus yang kau aniaya itu ..." (Kis. 9: 19a)
Kepada Yesus, Paulus bertanya: "Tuhan, apa yang Kau kehendaki aku perbuat?" Kata-kata itu meluncur dari sebuah hati yang dahulu keras bagai batu, namun telah lembut oleh karena rahmat Allah. Inilah kata-kata awal yang menghantar Paulus ke gerbang tugas-nya sebagai seorang rasul bangsa-bangsa Kafir. Sejak saat itu ia bertobat dan dipermandikan oleh Ananias. "...orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk mem-beritakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel..." demikian kata Yesus kepada Ananias. Ia tidak lagi menjadi penganiaya melainkan penyanyang Yesus yang paling unggul.
Ia menjelajahi seluruh daerah Laut Tengah untuk mewartakan Injil kepada bangsa kafir. Paulus kemudian tampil sebagai seorang 'rasul' yang besar pengaruhnya dikalangan bangsa kafir. Dialah pewarta Injil dan pendiri gereja-gereja di antara kaum kafir. Setelah lama dicari dan dikejar-kejar oleh orang Yahudi yang merasa dirugi-kan,maka akhirnya ia ditangkap, dibawa ke Roma dan dijatuhi hukuman mati, dipenggal kepalanya tahun 67.