ST. AGNES

( 13-03-2017 )


Orang yang benar dan jujur tidak usah mempersiapkan kata-kata pembelaannya dihadapan hakim, sebab Roh Kudus sendiri akan membisikan kalimat itu kepadanya. St. Agnes, gadis sederhana itu dengan penuh wibawa menggetarkan musuh-musuhnya di hadapan hakim dengan kata-kata pembela-annya. Dia telah menjadi kekasih Yesus sendiri dan tidak mau lagi dibujuk-bujuk oleh orang lain!
Agnes berasal dari kata Agnus yang artinya si domba kecil tersayang. Agnes dilahirkan di Roma pada tahun 291, puteri seorang bangsawan yang saleh. Ia gadis yang cantik, sehingga banyak pemuda yang ingin meminangnya. Namun sejak kecil, ia sudah berikrar untuk hidup tidak menikah. Maka ia selalu menolak pinangan para pemuda. Penolakan ini mem-buat mereka jengkel, sehingga mereka ingin menjerumus-kan Agnes ke dalam penjara dengan melaporkan kepada pemerintah bahwa ia seorang kristen. Sebab pemerintahan Romawi,kaisar Dioklesianus sedang mengejar-ngejar umat kristen. Maka Agnespun ditangkap dan dimasukkan dalam penjara. Ia sudah bertekat tidak akan mengingkari imannya. Ia lebih suka dipenjara atau disiksa; bahkan dibunuhpun mau, daripada murtad dan menyembah berhala.
Ketika seorang pemuda, bernama Sempronius ber-kunjung ke penjara dan berkata: "Menikahlah dengan aku maka engkau akan kuselamatkan!" Tetapi Agnes men-jawab: "Maaf, saya sudah punya kekasih. Ia mencintai aku dan akupun cinta kepadaNya!" Maka spontan pemuda itu bertanya: "Siapakah dia itu?" "Dialah Yesus Kristus", jawab Agnes. Jawaban itu sangat menyinggung hati Sempronius dan teman-temannya. Mereka membakar Agnes. Namun berkat pertolongan-Nya, api tak mampu membakarnya, demikian pula ketika mereka mau menodainya. Maka mereka mengancam dengan pedang. Kata Agnes: "Kamu boleh mengotori pedangmu dengan darahku, tetapi kamu tidak dapat mengotori tubuhku yang telah kusucikan kepada Tuhan Yesus." Seketika itu juga seorang pemuda mendekatinya namun seberkas sinar menyilaukan matanya, pemuda itu terjatuh dan menjadi buta. Teman-temannya ketakutan sambil memohon belaskasihan. Agnes menyanyikan lagu syukur kepada Tuhan. Dan dengan doa-doanya, ia dapat menyembuhkan kembali si pemuda itu. Tetapi seorang pemuda lain, karena sangat jengkel menghunuskan pedangnya dan memenggal kepala Agnes.
Agnes wafat sebagai martir Kristus pada tahun 304, dalam usia 13 tahun. Jenasahnya dimakamkan di jalan Nomentana, Roma. Di atasnya didirikan sebuah gereja untuk menghormatinya. Ia dijadikan pelindung kemurnian kaum muda. Keberanian dan kepolosannya patut kita teladani. Gereja merayakan tanggal 21 Januari.