ST. ANDREAS

( 07-03-2017 )

Andreas adalah salah seorang dari keduabelas murid Yesus, Tuhan kita. Mulanya ia berguru pada Yohanes Pembaptis tetapi kemudian ia bersama seorang kawannya mengikuti dan menjadi murid Yesus, segera setelah Yohanes mengarahkan perhatian murid-muridnya kepada Yesus dengan menyebutNya 'Anak Domba Allah' yang dinantikan Israel (Yoh 1: 36-42).
Saudara Simon Petrus ini ada-lah nelayan kelahiran Betsaida, sebuah kota di tepi danau Genesaret (Mrk 6:45; Yoh 1:44; 12:21). Ayahnya, Yohanes (Yona) juga seorang nelayan di Kapernaum. Andreas-lah yang membawa Simon saudaranya (yang kemudian disebut Yesus: Petrus, Si Batu Karang) kepada Yesus. Bersama Yakobus dan Yohanes (anak-anak Zebedeus), Andreas dan Simon adalah murid-murid Yesus yang pertama.
Ketika beberapa orang Yunani ingin bertemu dengan Yesus, Andreas lah yang membawa mereka kepada Yesus dan menyampaikan maksud mereka itu kepadaNya. Karena keutamaannya ini, Santo Beda menjuluki dia "Pengantar Kepada Kristus".
Andreas memainkan suatu peran penting di dalam peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus. Ia hadir pada saat Yesus mengadakan mujizat perbanyakan roti kepada  5.000 orang; bahkan justru dialah yang memberitahukan kepada Yesus perihal anak lelaki kecil yang membawa lima roti dan dua ekor ikan itu (Yoh 6:5-9). Ia juga ada diantara empat orang rasul yang mempertanyakan kepada Yesus perihal tibanya hari akhirat (Mrk 13:3-4).
Setelah Yesus naik ke surga, Andreas ada diantara rasul-rasul lainnya di ruang atas untuk menantikan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus.
Menurut tradisi, ia wafat di Patras, Acaia, digantung pada sebuah salib yang berbentuk huruf 'X' (silang). Ia bergantung di salib itu selama dua hari dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang datang menyaksikannya. Ia tidak dipakukan melainkan diikat saja pada salib itu sehingga lebih lama ia menderita sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir. Salib ini kemudian dinamakan orang "Salib Santo Andreas".
Pada masa pemerintahan Kaisar Konstansius II, salib relikui Andreas itu dipindahkan dari Patras ke Gereja Para Rasul di Konstantinopel. Sesudah kota itu dirusak oleh Perang Salib pada tahun 1204, salib itu dicuri dan kemudian disimpan di Katedral  Amalfi di Italia. Ia dijadi-kan pelindung negara Rusia dan Skotlandia. Pestanya: 30 November. (Ursula)