Dalam Hari ini kita merayakan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam, yang sekaligus adalah puncak Tahun Liturgi C. Kedudukan Yesus sebagai Raja seperti diceriterakan dalam Injil Lukas, memberi kesempatan kepada kita untuk menyingkirkan pandangan atau pengertian kita tentang raja-raja dan kerajaan-kerajaan yang kita miliki, untuk menemukan pengertian atau makna/nilai kedudukan Yesus Kristus sebagai seorang RAJA SEJATI, yang lain sama sekali dari raja-raja atau pemimpin-pemimpin duniawi.
Ceritera Luk 23:35-43 hanya terdapat dalam Injil Lukas! Si penjahat yang akan disalib bersama Yesus, tetapi mengakui dosa-dosanya dan mohon ampun, diselamatkan oleh Yesus dengan kematian-Nya! Lukas ingin menunjukkan pertobatan sejati, seperti juga dalam ceriteranya tentang orang perbedaan di antara orang Farisi dan si pemungut cukai (Luk 18:9-14).
Yesus bukan hanya memberikan pengampunan, tetapi juga menjanjikan tempat di sisi-Nya nanti di surga! Sementara si penjahat yang satu menghina Yesus, penjahat yang lain memang mengakui kesalahannya, namun juga berseru: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja” (Luk 23:42). Yesus menjawab: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (ay. 43).
Dalam Injilnya Lukas memperlihatkan kepada kita kehinaan dan hilangnya kekuatan Yesus dalam menghadapi kematian, padahal Dia adalah Putera Allah dan Raja orang Yahudi. Yang dialami Yesus adalah penolakan, penderitaan, penghinaan, penderitaan, olok-olok, penyaliban. Tidak tampak sedikitpun tanda-tanda-Nya sebagai raja. Dan mahkota yang boleh ditempatkan pada kepala-Nya adalah mahkota duri! Yang didengarkan-Nya bukan pujian ataupun nyanyian, melainkan penghinaan dan cercaan.
Ternyata Yesus tidak pernah tampil atau muncul seperti kita harapkan: dengan kemegahan, kebesaran, kemuliaan menurut ukuran raja-raja. Kerajaan Yesus berlainan dari kerajaan yang dikenal oleh Pilatus. Pilatus hanya mengenal kerajaan yang rajanya berkuasa, bertindak menurut kepentingannya sendiri, dan membalas dendam. Sebaliknya kerajaan Yesus dibangun atas kasih, pelayanan, keadilan, rekonsiliasi dan damai. Dalam diri Kristus yang disalib kita diajak agak memahami mengapa Kristus mengapa Kristus adalah tetap raja, bahkan bagi kita yang hidup dalam dunia modern ini: Yesus Kristus tidak pernah menundukkan diri! Ia tidak pernah membalas dendam dengan dendam, kekerasan dengan kekerasan. Ia mengampuni selalu sampai akhir!
Di sinilah Yesus Kristus adalah Raja Sejati, seperti digambarkan oleh Paulus dalam suratnya kepada umat di Kolose (Bacaan II). “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih. Di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa” (Kol 1:13-14).
Apa arti kata-kata “Yesus Kristus Raja Semesta Alam”?
Pertama-tama arti kata-kata itu jangan disalahtafsir-kan dengan pengertian tentang raja dan kerajaan secara profan/duniawi, melainkan menurut arti rohani. Yesus ada di surga, Ia membawa luka-luka-Nya ke surga, maka kita pun akan membawa luka-luka hidup kita ke surga. Yesus dengan luka-luka-Nya tergantung di salib, tetapi kedua tangan-Nya terentang untuk merangkul kita, dan mengajak kita naik ke salib bersama Dia, untuk melihat dan menafsirkan hidup kita di dunia ini dengan pandangan yang berlainan. Kita seperti si penjahat yang mengakui kelemahan dan dosanya perlu berseru: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja” (Luk 23: 42). Dalam kata-kata itu bergemalah kata-kata Yesus sendiri: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserakan nyawa-Ku” (Luk 23:46).
Memang, betapa berbeda gambaran tentang raja dan kerajaan Kristus yang kita lihat hari ini! Sungguh pentinglah gambaran tentang kerajaan Kristus ini untuk memahami apakah yang disebut keselamatan dalam Kerajaan Allah! Bila kadang-kadang dalam keadaan sekeliling kita tampak gelap, menyedihkan, kekerasan, bahkan maut, janganlah kita lupa bahwa kita tidak sendirian. Di tengah-tengah semua itu tergantung Yesus yang disalib, kedua belah tangan-Nya terbentang penuh kasih dan belaskasihan.
Saudaraku, marilah kita selalu mau dan berani berseru kepada-Nya: Yesus ingatlah akan kami dalam Kerajaan-Mu. Di situlah terletak jalan emas, jalan rajawi salib Yesus menuju Kerajaan-Nya. Amin.
Selamat Berbahagia merayakan HUT Paroki Kristus Raja bersama keluarga. Berkat Tuhan menyertai kita.(Hd)