MISTERI ALLAH TRITUNGGAL

( 24-05-2016 )

Relasi penuh kasih antara Allah Bapa dan Allah Putera dan  Allah Roh Kudus ini nampak dalam karya besar eksternal Allah Tritunggal, yakni karya penciptaan, penebusan dan pengudusan dunia. Ketiga karya besar ini dilakukan oleh ketiga pribadi, meskipun kemudian ‘penciptaan’ dialamatkan kepada Bapa sebagai pencipta alam semesta (Kej.1:1); ‘penebusan’ kepada Putera sebagai Penebus Dunia, Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia (bdk. Yoh. 4:34); dan ‘pengudusan dunia’ kepada Roh Kudus, yang menghapus dosa dan mengangkat manusia menjadi anak-anak Allah (bdk.Yoh. 20:22).
Rahasia Agung Misteri Allah Tritunggal yang tak terbatas ini, tidak mungkin dinalarkan secara tuntas oleh penalaran manusia yang sangat terbatas. Allah hanyalah Allah yang lemah dan terbatas seandainya bisa dimengerti oleh penalaran manusia. Kita sebagai orang kristiani hanya bisa menunduk dalam kerendahan hati dan hormat menerima Wahyu ini sebagai kenyataan iman yang membutuhkan penghayatan. Dengan demikian kita bisa ‘menangkap lebih’ makna misteri ini. Kita perlu mengingat kata-kata Paulus: ‘O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terse-lidiki keputusan-keputusanNya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasehatNya?' (Rom.11:33-35)
Ketika St. Agustinus berusaha memecahkan misteri    Allah Tritunggal  ini, ia berjalan di sepanjang pantai. Ia melihat seorang anak kecil yang mencedok air laut untuk dipindahkan ke dalam sebuah lubang kecil di pantai. 'Apa yang kamu lakukan, hai nak?’ tanya Agustinus. ‘Saya ingin memindahkan air samudera ini ke dalam lubangku itu!’ jawab anak itu. ‘Coba lihat nak, hal itu jelas tidak mungkin!’ Jawab anak itu, ‘Lubang ini tidak bisa menampung air samudera yang luas itu, seperti juga otak manusia  tidak bisa mengerti misteri Tritunggal yang tidak terbatas itu!’ Kemudian anak itu menghilang...
Saudaraku, siapakah anak itu? Dalam kisah ini kita dapat menjawab Dialah Allah sendiri yang memberikan jawaban kepada St. Agustinus. (Hd)