Saudara, manusia mempunyai cita-cita, impian dan harapan. Dirinya menaruh perhatian dan hatinya disana. Dapat dikatakan orang menjadi takut bila terjadi kegagalan atau tidak sesuai harapan. Maka, orangpun berusaha mewujudkan impian atau harapan tersebut dengan sekuat tenaga. Namun, menjadi tidak wajar bila orang meletakkan segala impian dan harapannya diatas segala-galanya. Sehingga, ketika hal itu tidak tercapai orang ingin lari dari kenyataan itu. Tak jarang terjadi keputus-asaan: “berakhirlah hidup kita, hancur hidup ini, rasanya ingin mati saja.., dll.”
Saudara, tema Injil Yohanes 14 adalah mengenai Tuhan Yesus yang mempersiapkan para muridNya di masa sesudah Ia pergi. Para murid merasa takut karena ditinggal sendirian (ay.18). Mereka takut akan hilangnya janji kehidupan dan masa depan yang diajarkan Tuhan Yesus. Mereka takut akan ketidakpastian hidup mereka di masa yang akan datang. Hal ini mengingatkan kita bahwa tantangan begitu berat untuk menjadi setia sebagai murid Yesus. Dalam Injil ini rasul Yohanes mengingatkan kita bahwa pertama-tama Gereja harus setia pada firman-Nya. Mengapa? karena kesetiaan kepada sabda-Nya merupakan tanda persatuan kita dengan Bapa, Putera dan Roh Kudus yang menjadi kekuatan kita. Kegelisahan, tantangan dan kegalauan adalah bagian yang nyata tetapi kita tidak perlu cemas karena Allah Tritunggal Mahakudus akan membimbing dan menolong kita. Rasul Yohanes menegaskan dengan pasti bahwa hanya damai sejahteralah yang menjadikan kita ada dalam Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu….” Demikianlah kata-kata Tuhan Yesus (ay.27). Setiap kali Yesus menampakkan diri selalu mengatakan demikian. Apa yang dimaksud damai sejahtera? Damai sejahtera bukan sekedar kondisi sosial atau material belaka. Kita diajak untuk sungguh-sungguh berani menyerahkan diri pada kehendak Bapa yaitu dengan mendengarkan dan menuruti firmanNya. Dengan kata lain, damai sejahtera adalah sikap batin yakin bersama Allah dan siap untuk menghadapi kehidupan ini, menjalani dan tidak melarikan diri dari tantangan dunia. Janganlah gelisah dan gentar hatimu!. Berkah Dalem. Frater.