ST. PIUS V

( 23-04-2016 )

Antonio Ghislieri adalah nama kecil Paus Pius V (1566-1572) Ia lahir di desa Bosko, tidak jauh dari Mila-no tahun 1504. Orang tuanya miskin sehingga tidak mampu membiayai sekolahnya. Maka, ia sendiri harus bekerja untuk membantu orang tuanya. Kerjanya setiap hari, menjaga domba-domba mereka di pegunungan.
Tetapi berkat bantuan seorang dermawan, Antonio disekolahkan di kampung asalnya di bawah bimbingan imam-imam Dominikan. Kemudian hari, Antonio masuk biara Dominikan dan ternyata menjadi seorang biarawan yang pandai dan bijaksana serta taat pada aturan-aturan ordonya, taat pada pimpinan, suka akan kemiskinan dan kemurnian.
Ia menjadi mahaguru filsafat dan teologi. Pada umur 52 tahun, ia ditahbiskan menjadi Uskup dan setahun kemudian menjadi Kardinal. Pada tanggal 9 Desember 1565, Paus Pius IV meninggal dunia. Para Kardinal berkumpul dalam konklaf untuk memilih Paus baru. Pemilihan ini tidaklah mudah. Tiga minggu telah berlalu, tetapi pemilihan belum juga berhasil menemukan seseorang untuk menduduki takhta kepausan. Akhirnya atas nasehat Karolus Borromeus yang hadir juga dalam konklaf itu, Antonio Ghislieri terpilih menjadi Paus yang ke 225, pada tanggal 17 Januari 1566. Seluruh Gereja bersorak gembira karena mempunyai seorang Paus baru yang saleh dan suci.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja, beliau menghadapi banyak masalah. Ia bertugas mewujudkan keputusan-keputusan Konsili Trente. Tugasnya ini dijalankannya dengan baik. Ia dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya. Hidup sebagai seorang rahib tetap dipertahankannya. Baginya, doa merupakan senjata ampuh untuk menghadapi segala rintangan dan masalah. Tempat tidurnya dialasi dengan jerami kasar. Penderitaan Kristus direnungkannya setiap hari disertai dengan doa rosario. Kemenangan umat Kristen atas Angkatan Laut Turki dalam perang salib di Lavanto, diperoleh berkat doa rosario dari seluruh umat Katolik di seluruh dunia.
Dalam masa kepemimpinannya, beliau menyeder-hanakan cara hidup kepausan di Vatikan; meng-instruksikan pembaharuan cara hidup ordo-ordo dan para imam Projo; memberantas korupsi yang terjadi di Roma dan Negara Kepausan Vatikan; menginstruksikan pendirian seminari-seminari di setiap keuskupan. Semua rencana yang dicanangkannya berhasil baik. Pada tanggal 1 Mei 1572 di Roma, ia meninggal dunia setelah 6 tahun menjadi pemimpin Gereja sejagat. Pesta nama St. Pius V diperingati setiap tanggal 30 April. (Ursula)