ST. YOHANES BAPTISTA de la SALLE

( 09-04-2016 )

Yohanes Baptista de la Salle lahir di Reims, Prancis pada tanggal 30 April 1651. Ia adalah anak sulung dari sebuah keluarga bangsawan yang kaya raya. Orang tuanya bercita-cita agar Baptista menjadi seorang ahli hukum. Namun semenjak kecil ia sangat tertarik untuk menjadi seorang imam.
Setalah menanjak besar, Baptista menjalani pendidikan calon imam di Seminari St. Sulpisius di Paris. Namun hal ini terpaksa dihentikan sementara karena orang tuanya meninggal. Ia kembali ke Reims untuk mendampingi adik-adiknya. Dua orang saudaranya kemudian menjadi imam dan saudarinya Rose Marie menjadi biarawati Tarekat St. Agustinus. Beberapa tahun kemudian, Baptista kembali ke seminari dan ditahbiskan menjadi imam di Reims pada tahun 1678.
Sebagai imam baru ia bekerja di Katedral Reims. Perhatiannya pada pendidikan kaum miskin sangatlah besar. Ia diminta oleh Pater Roland, seorang rekan imamnya, untuk membantu membina suster-suster dari Perkumpulan Suster-suster dari Kanak-kanak Yesus yang bekerja sebagai guru bagi anak-anak wanita yang berasal dari keluarga tak mampu.
Sebagai seorang guru yang tulen, Baptista tetap tabah dan teguh berusaha mengumpulkan dan mendidik beberapa guru muda di rumahnya agar benar-benar tangguh, beriman, ramah dan bertanggungjawab demi keberhasilan pendidikan anak-anak dan akhirnya mereka berhasil menjadi perintis lembaga Baptista.
Pada tanggal 24 Juni 1680, Baptista mendirikan Perkumpulan Bruder Sekolah-sekolah Kristen. Lembaga pendidikannya tersebar di Paris pada tahun 1699, di Sint Denis pada tahun 1709 dan diterima oleh Takhta Suci pada tahun 1725. Ia juga mendirikan sebuah seminari untuk mendidik para bruder dan yang lain untuk berkarya bagi para pengungsi Irlandia yang datang ke Prancis sesudah revolusi melawan para bangsawan Inggris pada tahun 1688. Ia juga membuka sebuah sekolah tehnik dan sekolah rehabilitasi untuk anak-anak nakal.
Baptista dikenal sebagai imam yang rendah hati, rajin berdoa dan bertapa. Setelah menyerahkan kepemimpinan atas tarekatnya kepada seorang bruder muridnya, ia lalu memusatkan perhatiannya pada kehidupan rohani dan menulis banyak buku pendidikan. Setelah lama mengabdi Gereja, Baptista meninggal pada 7 April 1719. Ia digelari 'kudus' pada tahun1900 dan dinyatakan sebagai tokoh teladan para guru pada tahun 1950. Pestanya diperingati setiap tanggal 7 April. (Ursula)