Minggu Paska merupakan Minggu penuh damai dan sukacita karena kita merayakan Kristus yang bangkit. Kebangkitan Kristus ini merupakan puncak dan inti misteri karya keselamatan Allah yang sangat menentukan karena di sana secara nyata terungkap kesetiaan, kebenaran, keadilan dan kasih Allah sendiri. Jalan yang ditempuh Yesus merupakan jalan pengabdian karena kasih;dan jalan penghambaan-sampai mati yang menuju kehidupan kebangkitan.
Yesus sungguh bangkit. Kebangkitan Yesus ini, dalam teologi disebut sebagai tindakan eskatologis Allah. Artinya, peristiwa kebangkitan Yesus adalah peristiwa akhir jaman yang kini telah dimulai dalam diri Yesus Kristus yang bangkit. Sebab kebangkitan Yesus dari wafat-Nya ini, berbeda dengan 'hidup kembali' seperti yang dialami pemuda dari Naim, anak Yairus, ataupun Lazarus yang pernah dibangkitkan Yesus dari mati; karena mereka itu akhirnya mati lagi. Sedangkan Yesus yang bangkit dari antara orang mati, tidak akan mati lagi; karena 'maut tidak akan berkuasa lagi atas Dia' (lih. Rm. 6:9). Jadi dengan kebangkitan-Nya, Yesus mau menegaskan bahwa hidup itu ternyata lebih kuat daripada maut, sebab Yesus telah mengganti dukacita dan kegelapan maut dengan sukacita dan terang kebangkitan. Itu artinya bahwa hidup kita tidak berakhir di dunia ini tetapi akan terus berlangsung sampai kelak di akhirat, dan untuk selamanya. Inilah arti tindakan eskatologis Allah dalam diri Yesus, yang menjadi harapan umat beriman.
Santo Paulus mengatakan "Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Krisus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia" (1Kor. 15:19) ALLELUYA-ALLELUYA-ALLELUYA!!!!!!! Ternyata kita bukan orang yang paling malang melainkan sebaliknya paling mujur! Karena misteri Paskah menyatakan bahwa kita senantiasa termasuk dalam rahasia agung 'mati-dan bangkit'. Justru (dan hanya) karena itu, kita dapat hidup dengan sepenuh-penuhnya. Kita termasuk dalam misteri Paskah bukan secara otomatis ataupun terpaksa, melainkan atas undangan Allah dan kita menjawab undangan kasih Allah itu dengan iman. Kita senantiasa diundang dan sekaligus ditantang untuk menggabungkan diri dengan petualangan Kristus di jaman ini. Inilah masalahnya, apakah kita akan senantiasa mengindahkan undangan misteri 'mati-dan-bangkit'?
Undangan misteri 'mati-dan bangkit' ini bersifat personal. Artinya, kita secara pribadi diajak untuk terus menerus berusaha membaharui diri dalam banyak sisi kehidupan agar hidup kita lebih selaras, serasi dan seimbang serta bermakna. Mati terhadap kesombongan, kebohongan, kecemasan, kemunafikan, hawa nafsu; serta mulai bangkit untuk menghidupi kehidupan ini dengan nilai-nilai kejujuran, syukur, kesetiaan, kasih, kebijaksanaan, tanggungjawab, pelayanan dan kerja keras.
Ketika kita berupaya sungguh-sungguh bangkit menghidupi kehidupan kita dengan cara apapun juga, di situ kita juga ikut ambil bagian dalam misteri kebangkitan Kristus. Sikap dan kesadaran kita inilah yang membawa semangat dan memberi makna bagi kehidupan ini sehingga kita semakin mampu mengatasi ketakutan akan maut. Di sinilah titik dimana kita akan dapat mengalami secara personal kekayaan misteri kebangkitan Yesus. Dan berkat semangat kebangkitan itu pula, semangat kita akan semakin berkobar bersama Roh Allah bahwa: tidaklah percuma bila kita menyerahkan hidup kita sendiri agar orang lain dapat hidup. Cinta kasih Kristus yang bangkit, pemberian diri secara radikal, telah mengalahkan kematian. Untuk itulah kita diutus agar menjadi saksi kebangkitan bagi dunia, sebab "tentang hal itu kami semua adalah saksi". (Rm. 9:6)
Saudaraku, peristiwa kebangkitan Kristus meru-pakan peristiwa iman yang sarat dengan pesan bermakna bagi kita semua bahwa betapa besar pertentangan antara hukum dunia (yang menguasai kehidupan di dunia kita ini) dengan hukum kasih (yang menjiwai Yesus serta para pengikut-Nya). Di sinilah Anda diutus, sejauh mana Anda serius berupaya dan siap membarui diri dengan semangat kebangkitan? Hidupi kehidupan Anda dan bangkitlah bersama Kristus. Selamat Paskah.