Tanya jawab seputar 'Persiapan Umat sebelum mengikuti Misa Kudus' ini diambil dari buku Katekese Liturgi 2016 yang disusun oleh Tim Komisi Liturgi Keuskupan Surabaya yang berjudul 'Seputar Umat dan Petugas Liturgi'.
01. Bagaimana semestinya kita mempersiapkan hati sebelum mengikuti Misa Kudus?
Langkah-langkah yang senantiasa perlu kita lakukan dalam mempersiapkan hati sebelum mengikuti Misa Kudus, yakni:
Baca dan renungkanlah bacaan Misa Kudus hari itu sebelum menghadiri Misa, entah malam sebelumnya (doa malam) atau pagi hari (doa pagi). Bacaan Misa Kudus dapat diperoleh dari buku renungan harian yang berdasarkan Penanggalan Liturgi Gereja. Awalilah permenungan akan Sabda Allah ini dengan doa syukur, demikian juga di akhir renungan. Jika semua anggota keluarga beragama Katolik, kita dapat merenungkannya bersama-sama sebagai satu keluarga, yaitu suami, istri, dan anak-anak. Hal ini baik juga untuk menanamkan kebiasaan membaca dan merenungkan Kitab Suci pada anak-anak.
Ambillah satu ayat yang dapat kita ingat untuk kita ulangi di dalam hati. Kita dapat mengulangi ayat ini dan meresapkannya di dalam hati. Atau renungkanlah beberapa tema kasih Tuhan berkaitan dengan Ekaristi Kudus, seperti: Yesus adalah Roti Hidup yang kuperlukan; Ekaristi adalah sumber sukacita dan kekuatanku; Komuni mempersiapkan aku untuk kebahagiaan surgawi; Dalam Komuni aku berjumpa dengan Yesus, Sahabat dan Tuhanku, dan lain-lain
Periksalah batin, dan jika kita menemukan dosa yang cukup berat, akukanlah dosa tersebut di hadapan Tuhan dan juga buatlah ketetapan hati untuk mengaku dosa pada imam dalam Sakramen Tobat jika memungkinkan sebelum Misa, namun jika tidak, secepatnya pada hari-hari berikutnya.
02. Apa saja yang perlu kita persiapkan sebelum mengikuti Misa Kudus selain persiapan hati?
Untuk persiapan Misa Kudus hari Minggu, persiapkan segala sesuatunya sebelumnya supaya tidak tergesa-gesa. Misalnya, siapkan uang persembahan/kolekte (baik jika dimasukkan di dalam amplop), persiapkanlah anak-anak, terutama jika anak-anak sering membuat kita terlambat ke gereja. Bangunlah lebih pagi, jika perlu. Siapkanlah pakaian yang pantas dan sopan untuk kita pakai ke gereja. Contoh sederhana: Jika kita punya sepatu, pakailah sepatu, bukan sandal, apalagi sandal jepit; jika kita punya baju berlengan, pakailah itu, dan jangan memakai baju yang tidak berlengan. Ingatlah bahwa apa yang terlihat dari luar adalah cerminan dari isi hati.
Persiapkanlah kurban rohani yang akan kita persembahkan kepada Tuhan.Ingatlah bahwa setelah dibaptis, kita dipilih Tuhan sebagai bangsa pilihan, umat rajawi, yang memiliki imamat bersama. Maka meskipun pemimpin Misa adalah imam yang telah ditahbiskan (imamat jabatan) yang bertindak atas nama Kristus, namun itu bukan berarti kita hanya ‘menonton’.Sebaliknya, kita juga harus mengambil bagian dalam kurban itu, sebagai anggota Tubuh Kristus yang menghantar persembahan kita bersama-sama dengan kurban Kristus, Sang Kepala. Kurban persembahan yang dapat kita persiapkan adalah kurban pujian dan syukur atas rahmat Tuhan yang kita terima, atau bahkan kurban hati yang hancur, jika kita sedang menghadapi pergumulan dan permasalahan. Persiapkanlah semua kurban itu di dalam hati kita agar dapat kita bawa ke hadapan-Nya.
Janganlah makan atau minum dalam waktu 1 jam sebelum menerima Komuni, untuk sungguh memberikan keistimewaan pada Kristus yang akan menjadi santapan rohani.
Datanglah cukup awal, supaya setidaknya ada waktu untuk berdoa misalnya sekitar 10-15 menit sebelum Misa dimulai, dan menenangkan hati dan pikiran sebelum mengikuti Misa Kudus.