KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARIA

( 07-09-2015 )

Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria ini sesungguhnya menunjuk-kan betapa Gereja mengasihi dan menghormati Maria sebagai wanita yang punya peranan besar di dalam karya keselamatan Allah.

Kita tidak bisa membeberkan latar belakang pesta kelahiran Santa Perawan Maria ini secara lengkap dan objektif berdasarkan informasi dari dokumen-dokumen terpercaya Gereja seperti Kitab Suci. Jadi, kita tidak mempunyai informasi biblis dan historis tentang kapan dan di mana Bunda Maria dilahirkan. Penyebutan nama Yoakim dan Ana sebagai orangtuanya pun hanyalah berdasarkan tradisi dan Injil Apokrief (Apokrief adalah buku-buku yang seringkali penuh legenda dan merupakan jiplakan dari kitab-kitab asli yang termasuk Kitab Suci, biasanya dibubuhi nama seorang tokoh Perjanjian Lama atau seorang Rasul sebagai pengarangnya). Kita hanya dapat melihat peranan dan kedudukan Maria di dalam rencana dan karya keselamatan Allah di dalam sejarah.

Tentang hal itu Gereja mengajarkan bahwa Allah -setelah kejatuhan manusia- menjanjikan seorang Penebus bagi umat manusia. Penebus itu adalah AnakNya sendiri. Untuk maksud luhur itu Allah membutuhkan kerjasama manusia;Allah membutuhkan seorang perempuan untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya. Kebenaran iman ini dikatakan St. Paulus dalam suratnya kepada umat di Galatia: "... setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan ..." (Gal. 4:4). Siapa perempuan itu? Perempuan itu ialah Maria, seorang puteri keturunan Abraham. Dari sini Gereja mengajarkan bahwa Maria telah ditentukan Allah sedari kekal untuk mengandung dan melahirkan Anak-Nya. Untuk itu ia suci sejak lahirnya dan diperkandungkan tanpa noda dosa asal.

Dalam konteks pengakuan inilah, Gereja merasa perlu menentukan suatu hari khusus  untuk merayakan peristiwa kelahiran Maria. Dasar pertimbangan di sini -barangkali sangat sederhana-  ialah bahwa sebagai manusia, Maria tentu pernah lahir pada waktu dan di tempat tertentu, dari orang tua dan suku tertentu. Namun yang terpenting di sini bukanlah ketepatan hari kelahiran itu tetapi ungkapan iman Gereja akan Maria sebagai perempuan yang ditentukan Allah untuk mengandung  dan melahirkan Anak-Nya. Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria sendiri baru di rayakan di dalam Gereja Katolik Roma pada tanggal 8 September sejak abad ke-7. (Ursula)